Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Arsenal menjadi sorotan karena masalah yang menyeret Mesut Oezil, Thomas Partey, dan maskot klub, Gunnersaurus.
Arsenal berhasil mendaratkan Thomas Partey dari Atletico Madrid ke Emirates Stadium pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2020, Senin (5/10/2020) kemarin.
Untuk mendatangkan Thomas Partey, yang merupakan pemain idaman manajemen dan penggemar The Gunners, Arsenal harus mengeluarkan uang yang banyak, yakni 45 juta pounds (sekitar Rp864 miliar).
Setelah berhasil merekrut Partey, Arsenal pun memberi gelandang asal Ghana itu kontrak jangka panjang dengan gaji yang cukup tinggi, 150 ribu pounds (sekitar Rp2,8 miliar) per pekan.
Baca Juga: Simpati Khabib Nurmagomedov untuk Islam Makhachev yang Tak Dapat Lawan
Penggemar Arsenal tentu senang dengan keberhasilan ini, tetapi di sisi lain, mereka juga sedih karena satu insiden yang berkaitan dengan transfer Partey.
Insiden yang dimaksud adalah pemecatan maskot klub, Gunnersaurus.
Arsenal memutuskan untuk mengakhiri hubungan 27 tahun mereka dengan Gunnersaurus dengan dalih efisiensi pengeluaran di tengah pandemi COVID-19.
Baca Juga: Robert Alberts Sebut Latihan Persib Bandung Membosankan, Ada Apa?
Yang buat penggemar Arsenal sedih sekaligus tidak senang adalah klub sanggup membayar gaji Partey yang mahal, namun enggan menyisihkan uang untuk menggaji Gunnersaurus.
Di tengah kegalauan penggemar Arsenal setelah ditinggal Gunnersaurus, muncullah Mesut Oezil dan mengatakan bahwa dia bersedia membayar gaji maskot berwujud dinosaurus hijau itu.
Semua kejadian yang melibatkan banyak pihak ini membuat Arsenal terlihat bodoh sekaligus egoistis menurut mantan pemain mereka, Paul Merson.
Baca Juga: Harry Kane Cedera, Saatnya Dominic Calvert-Lewin Unjuk Gigi?
"Mesut Oezil telah membuat Arsenal terlihat sangat bodoh dengan menawarkan untuk membayar Gunnersaurus untuk mempertahankan pekerjaannya," tutur Merson seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Membuang maskot mereka hanya menunjukkan betapa egoistis dan tidak tersentuhnya orang-orang yang menjalankan klub saat ini.
"Anda tak akan percaya betapa marahnya saya tentang ini. Ini sangat mengejutkan di level tertinggi."
Baca Juga: Didier Deschamps Sebut Terlalu Dini Bandingkan Kylian Mbappe dengan Cristiano Ronaldo
"Dulu Arsenal berkelas. Saya rasa pemiliknya bahkan tidak tahu lagi arti kata itu. Siapa pun yang membuat keputusan untuk menyingkirkan maskot harus benar-benar introspeksi diri."
"Pria yang mengisi maskot itu, Jerry Quy. Dia sangat senang melakukan itu. Dia bahkan sudah ada di sana saat saya bermain untuk Arsenal."
"Dia sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Anak-anak saya tumbuh bersama dia. Mereka akan tertarik pada dinosaurus seperti halnya kepada para pemain."
Baca Juga: Liga 1 2020 Ditunda, Kiper PSIS Pulang Kampung untuk Jadi Pelatih
"Saya tak habis pikir mereka menyingkirkan dia dengan alasan untuk menghemat uang. Berapa banyak klub, bahkan di liga-liga yang lebih rendah dan benar-benar kesulitan, yang melakukan itu?"
"Meski nanti mereka memperkerjakannya lagi ketika fans sudah diizinkan kembali ke stadion, itu tetap memalukan."
"Mereka bisa merekrut Thomas Partey dengan harga 45 juta pounds. Jika dia digaji 150.000 pounds seminggu, apakah mereka tidak dapat menawarkan 149.000 pounds dan memberikan sisanya kepada si dinosaurus?"
Morning, Gooners! ????#NoThomasNoPartey pic.twitter.com/c95qFeax12
— Arsenal (@Arsenal) October 6, 2020
Baca Juga: Transfer Edinson Cavani adalah Tanda Manchester United Telah Putus Asa
"Klub memprioritaskan uang di atas fans, di atas hal-hal yang penting. Jujur, saya tak bisa berkata apa-apa lagi. Saya rasa orang-orang yang menjalankan klub sekarang tak benar-benar memahami klub ini."
"Saya suka melihat Arsenal di lapangan. Mikel Arteta bekerja dengan baik. Partey juga rekrutan yang luar biasa. Saya tak tahu kenapa Manchester United atau Manchester City tak berusaha merekrutnya. Dia lebih baik daripada pemain-pemain yang mereka dapatkan."
"Namun, di luar lapangan, saya sama sekali tak suka dengan apa yang terjadi pada Arsenal. Ini bukan klub yang saya ingat."
"Sebenarnya, mudah saja bagi mereka untuk mempertahankan Jerry Quy. Namun, mereka malah mengambil langkah: 'Sudahlah, kita lakukan penghematan saja'. Itulah yang terjadi saat ini," ucap Merson menambahkan.