Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat itu, Mourinho masih membesut klub raksasa Portugal, FC Porto.
Mourinho mengaku sangat stres saat menghadapi Celtic, yang saat itu dilatih oleh Martin O'Neill.
Baca Juga: Nasib Ole Gunnar Solskjaer di Man United Bisa Serupa dengan Jose Mourinho
Akan tetapi, FC Porto akhirnya keluar sebagai pemenang lewat gol penyerang asal Brasil, Derlei, pada menit ke-155.
"Final melawan Celtic bukanlah kemenangan terbesar, itu bukan kegembiraan terbesar, tapi dalam hal intensitas, itu adalah pertandingan terbesar saya," kata Mourinho.
"Pertandingan berakhir dan saya pikir permainan sudah berakhir dan saya mati. Itu masih pertandingan paling menegangkan dalam karier saya."
"Saya telah memainkan tiga final Eropa sejak itu, dua di Liga Champions. Saya telah memenangkan banyak gelar, terlibat dalam banyak pertandingan luar biasa."
"Tapi, dalam hal hidup dengan ketegangan, intensitas, dengan emosi yang meningkat hingga batasnya, pertandingan melawan Celtic itu mengalahkan mereka semua," ucap Mourinho melanjutkan.
Baca Juga: Perang Mulut Karena Harry Kane, Jose Mourinho Akhirnya Berdamai dengan Gareth Southgate
Hanya semusim berselang, Mourinho kembali membuat fenomena usai membawa FC Porto menjadi juara Liga Champions.