Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Waktu tadi sore saya ke rumah sakit, akan ada tindakan pemasangan ring ke jantung Eduardus namun ditunda karena ada pencairan di paru-paru," kata Maria.
Sebelum tutup usia, pria yang sehari-harinya disapa Edu itu tercatat sebagai pemegang rekor nasional (rekornas) lari marathon dengan catatan waktu 2 jam 19 menit 18 detik.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Kaget Dihantui Alex Marquez pada MotoGP Prancis 2020
Rekor itu dicetak Edu pada ajang Pekan Olahraga Nasional ( PON) XIII/1993, yang berlangsung di Jakarta, 12 September 1993. Pria kelahiran Nusa Tenggara Timur 1968 itu juga memegang rekor lari 10 km jalan raya dengan catatan waktu 29 menit 25 detik.
Catatan itu dibuat Edu pada 20 Oktober 1989 di ajang Bali 10K di Denpasar. Selain itu, Edu juga pernah hat-trick meraih medali emas nomor lari 10.000 meter putra SEA Games 1987, 1989, dan 1991.
Medali emas juga pernah diraih Edu di nomor 5.000 meter putra SEA Games 1987 dan 1989, serta lari marathon SEA Games 1997.
Setelah pensiun sebagai atlet, Edu beralih profesi menjadi pelatih dan mendirikan Eduard Atletik Club.
Edu mengembuskan napas terakhirnya pada usia 52 tahun akibat serangan jantung.
"Coach Edu terkena serangan jantung saat latihan di kawasan Gelora Bung Karno," kata Kurniasih Budi dilansir BolaSport.com dari Kompas.com, salah satu orangtua siswa Eduard Atletik Club.
Almarhum Edu meninggalkan seorang istri, Marcelina Ina N Piran dan enam orang anak. Jenazah Eduardus Nabunome disemayamkan di rumah duka, Jalan SMA 48, RT 007/01, Gang H Kuntet, Kelurahan Pinang Ranti, Kampung Makassar, Jakarta Timur.
Selamat jalan, Eduardus Nabunome...
Baca Juga: Tentang Podium Alex Marquez, Marc Marquez: Semua Usaha Memiliki Penghargaan!