Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Begini Cara PSIS Semarang Meyakinkan Pemainnya agar Tetap Stay dan Berlatih

By Rinaldy Azka Abdillah - Sabtu, 17 Oktober 2020 | 20:45 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. ( CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - Seusai terjadinya penundaan liga selama beberapa kali, tentu membuat para klub di Liga 1 merasa pusing.

Liga yang sebelumnya akan digelar harus ditunda lagi sehingga membuat pengeluaran klub menjadi membengkak seperti yang dirasakan oleh PSIS Semarang.

Bahkan karena hal tersebut, PSIS Semarang dikatakan sudah rugi sebanyak Rp 7 miliar.

Kala liga direncanakan akan kembali digulirkan, seluruh klub di Liga 1 tentu melakukan renegosiasi kontrak bersama pemain dan ofisial.

Baca Juga: Madura United Berharap Polri Menimbang Ulang Keputusan Terkait Liga 1

Tentu bukan hal yang mudah untuk melaksanakan hal tersebut karena nilainya pun harus berubah dari angka awal yang telah disepakati.

Namun ada cara tersendiri untuk PSIS Semarang agar para pemain dan ofisial mau menetap di Laskar Mahesa Jenar.

Salah satu caranya yaitu dengan menjelaskan secara detail keadaan klub saat ini seperti apa.

Setelah itu baru melakukan pendekatan yang cukup intens.

Baca Juga: Madura United Berharap PT LIB Penuhi Jaminan Subsidi di Tengah Ketidakpastian Liga 1

"Memang agak sulit karena prosesnya bukan satu hari dua hari. Tahap awal kami sampaikan ke semua pemain bahkan pelatih, seperti apa klub sekarang, disampaikan apa adanya dengan skema keuangan, sponsor masih menahan uang, tidak ada pemasukan tiket, semuanya kami sampaikan," ucapnya di webinar tentang Kompetisi, antara Bisnis dan Kemanusiaan,  yang dihadiri oleh Bolasport.com, Sabtu (17/10/2020).

Menurut Yoyok Sukawi memang prosesnya cukup sulit karena membutuhkan beberapa hari.

Cara yang paling ampuh adalah dengan memberikan jaminan kepada pemain dan ofisial.

"Lalu bagaimana mengolah agar bisa diterima oleh semua? Butuh waktu dan kami memang naik turun, beberapa kali adakan pertemuan sambil makan, ngopi dan ngobrol. Dan kami juga memberikan semacam jaminan untuk pemain, yang pertama apabila stop total pemain tetap mendapatkan kompensasi berupa sekian persen," ungkapnya

Baca Juga: Satu-satunya Kiper Timnas U-19 Indonesia yang Belum Kebobolan

"Atau gajinya yang di bawah umr jadi disesuaikan dengan umr agar semuanya mampu untuk hidup semasa pandemi. Lalu bagaimana dengan kontrak? Kami juga memberi jaminan jika tahun ini tidak ada liga maka kontrak tahun jni akan dilaksanakan untuk musim depan," tambahnya.

Dengan begitu, Yoyok Sukawi menjelaskan juga bahwa pemain dan ofisial tidak akan takut kehilangan pekerjaannya.

Pasalnya meski mereka berdiam diri di rumah tetapi tetap mendapatkan masukan agar daoat menjalani kesehariannya dalam bertahan hidup.

"Jadi tidak usah takut kehilangan pekerjaan atau apalgi dicoret, kami tidak melakukan itu. Dan memang alhamdulillah di PSIS ini dari awal kekeluargaannya sangat kental jadi cukup mudah untuk renegosiasi kontrak," ujarnya.

Baca Juga: Berlabel Timnas, Pemain yang Dicoret Tim Liga 1 Kini Resmi Dikontrak Klub Besar India

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P