Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fabio Quartararo Mengaku Marah dan Berteriak Saat Tergusur dari Puncak Klasemen

By Delia Mustikasari - Sabtu, 24 Oktober 2020 | 07:50 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, pada konferensi pers jelang MotoGP Teruel, Kamis (22/10/2020). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, menegaskan bahwa dia tidak berkutat pada kehilangan posisinya di puncak klasemen MotoGP setelah GP Aragon.

Fabio Quartararo yang sudah memimpin klasemen sementara pembalap MotoGP sejak awal musim gagal mempertahankan posisinya akibat tekanan ban depan yang melonjak pada GP Aragon.

"Saya marah di garis finis, saya hanya berteriak. Tetapi, ketika saya sampai di pit saya harus tenang. Ini sulit bagi saya dan itu satu-satunya hal yang membuat saya bahagia pada hari Minggu, yaitu saya tetap tenang," kata Fabio Quartararo dilansir BolaSport.com dari Crash.

Baca Juga: UFC 254 - Prediksi Ronde demi Ronde Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje

Ke depan, pembalap muda Prancis itu menjadi satu-satunya pembalap yang memenangkan lebih dari satu balapan tahun ini. Saat ini, Quartararo berada di posisi kedua dengan empat seri balap tersisa.

"Saya tidak akan rugi. Ketika saya melompat dari Moto2, jika seseorang mengatakan kepada saya bahwa saya akan menjadi yang kedua pada klasemen pembalap MotoGP dengan 4 balapan tersisa hanya di tahun kedua saya, di tim yang baru lahir tahun lalu," ucap Quartararo.

"Saya akan melakukan yang terbaik. Saya pikir kami memiliki potensi untuk bertarung. Kami tidak akan menyerah. Ini sirkuit yang sulit bagi kami, tetapi kami tahu bahwa Portimao dan Valencia akan sangat bagus," ujar pembalap 21 tahun itu.

"Saya akan memberikan 100 persen kemampuan saya untuk balapan ini dan pasti kami akan berusaha sampai saat-saat terakhir," ujar Quartararo.

Pembalap Petronas Yamaha itu juga ingin menunjukkan bahwa tiga lawan terdekatnya. pemimpin klasemem Joan Mir (Suzuki) plus Maverick Vinales (Yamaha), dan Andrea Dovizioso (Ducati) - semuanya bergabung dengan tim pabrikan.

Prioritas pertama Quartararo untuk event Aragon kedua akhir pekan ini adalah untuk menghindari terulangnya masalah tekanan ban yang membuatnya tenggelam dari posisi terdepan ke posisi ke-18.

Baca Juga: 18 November, NBA Adakan Draft Pemain Musim Depan Secara Online

"Ban depan medium adalah pilihan yang tepat untuk balapan. Saya bisa konfirmasi hari ini bahwa medium lebih baik daripada ban lunak. Hanya saja kami tidak memiliki banyak pengalaman untuk mengatur tekanan awal," tutur Quartararo.

"Masalahnya adalah karena kami tidak menemukan sesuatu yang benar-benar jelas. Tetapi, untuk gaya berkendara saya, kami memiliki protokol. Franco dan saya harus memulai dengan tekanan minimum."

Quartararo, sekarang tertinggal enam poin dari Mir.

"Bagi saya sangat bagus mengikuti kedua pembalap Suzuki karena jelas di mana kami kehilangan waktu," katanya.

"Saya tidak akan mengatakan di mana, tetapi jelas untuk melihat hampir semua lintasan kami benar-benar mirip. Ada 2-3 poin di mana mereka jauh lebih cepat dari kami. Ini sesuatu yang benar-benar perlu kami tingkatkan untuk kecepatan balapan dan akan menjadi sangat penting."

Quartararo menyelesaikan sesi latihan bebas pertama (FP1) GP Teruel di posisi ke-17, lalu di urutan keempat pada latihan bebas kedua (FP2).

Baca Juga: MotoGP 2021 Bakal Makin Kompetitif, 19 Pembalap Turun dengan Motor Teranyar

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P