Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Menurut saya, ketika Marc tampil, Anda bisa melihat bahwa dia adalah rider yang sangat kuat dan menjadi acuan," kata Fabio Quartararo, dilansir dari Autosport.
"Akan tetapi saya rasa kini banyak acuan lain juga."
Pembalap asal Prancis itu percaya bahwa persaingan yang ketat disebabkan oleh kemampuan para pembalap yang setara.
Ban baru Michelin selaku pemasok tunggal pun turut membuat kekuatan motor lebih seimbang daripada musim sebelumnya.
"Dengan ban lama, beberapa motor punya sisi positif, sebagian lain mendapatkan sisi negatif, jadi, saya rasa ban tahun ini memang sangat konstan untuk semuanya," ucapnya.
"Ini juga membuat musim ini berjalan aneh. Jadi menurut saya, bukan karena absennya Marc yang membuat kejuaraan musim ini ini menjadi aneh."
Senada dengan Quartararo, Andrea Dovizioso juga menunjuk Michelin menjadi faktor terbesar di balik inkonsistensi para pembalap di atas lintasan.
"Saya rasa sangat jela. Jika semua tak konsisten, alasannya bukan karena tidak adanya acuan," ucap Dovizioso.
"Jika Anda tidak tampil konsisten itu karena ada sesuatu yang memang membuat Anda tak konsisten."
"Semua orang mengalami hal yang sama. Jadi, satu-satunya yang berubah hanya ban belakang. Ini sangat mudah dimengerti," tutupnya.
Baca Juga: MotoGP Teruel 2020 - Joan Mir Waspadai Nakagami di Kejuaraan