Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain itu, pria yang akrab disapa Okto itu mengatakan bahwa untuk saat ini Indonesia harus tetap optimis.
Baca Juga: Usia Baru Tak Mengubah Target Kiper Persija untuk Akhiri Kompetisi sebagai Juara
Apalagi masih dalam proses bidding, harapan tinggi pun ada, bahkan harus bersaing dengan negara-negara lain tak menjadikan Indonesia mundur.
"Dengan dasar itu kita juga sampaikan, yang kita lakukan hari ini adalah perjuangan yang nantinya akan jadi legacy karena surat presiden RI yang dibuat pada 2018, sudah menjadi dokumen sejarah yang mengangkat harkat dan martabat Indonesia ke level yang lebih tinggi," ujar.
"Menjadi kandidat tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032 itu sebuah harapan. Dan kalau kita diberi kepercayaan maka ini jadi legacy kita semua, sebuah sejarah baru di Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: Resmi, Persita Tangerang Ditinggal Pemain Asingnya Eldar Hasanovic
Menurut Okto belum saatnya untuk minder ataupun mundur karena ini merupakan perjuangan Indonesia agar mendapat kepercayaan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC)
Ditambah lagi penentuan dan pemilihan tuan rumah bakal dilakukan sampai 2023, sehingga saat ini Indonesia masih memiliki waktu menyiapkan semuanya.
"Ini jadi perjuangan kita, kita masih punya waktu beberapa waktu ke depan dan harapannya kita bekerja sama dengan semua stakeholder terutama dengan Kemenpora, KONI dan lain-lainnya," tutur Okto.