Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Balapan F1 di Jeddah Musim 2021 Akan Diadakan pada Malam Hari

By Lariza Oky Adisty - Jumat, 6 November 2020 | 14:40 WIB
Insiden antara Lance Stroll (kiri) dan Max Verstappen pada sesi latihan bebas kedua Formula 1 GP Portugal di Sirkuit Algarve, Portugal, 23 Oktober 2020. (TWITTER.COM/F1)

BOLASPORT.COM - Pihak Federasi Mobil dan Motor Arab Saudi mengonfirmasi balapan Formula 1 di Jeddah yang akan berlangsung tahun 2021 akan berlangsung pada malam hari.

Kabar tersebut dikonfirmasi pada Kamis (5/11/2020).

Dengan begitu, GP F1 Arab Saudi akan menjadi balapan malam kedua setelah GP Singapura.

CEO F1 Chase Carey menyambut gembira pengumuman tersebut.

Baca Juga: Daniel Ricciardo Senang Lewis Hamilton Ikut Minum dari Sepatunya

"F1 menyambut gembira kehadiran Arab Saudi untuk musim balap Formula 1 2021 dan pengumuman mereka menyusul spekulasi beberapa hari terakhir," kata Carey.

Carey juga menekankan pentingnya posisi Arab Saudi untuk olahraga F1.

"Arab Saudi adalah negara yang secara pesat menjadi pusat untuk olahraga dan hiburan dengan banyaknya acara besar di sana beberapa tahun terakhir. Kami sangat senang F1 bisa diadakan di Arab Saudi tahun depan," tuturnya.

Baca Juga: Lewis Hamilton dan Pembalap Lain Beri Dukungan untuk George Russell

F1 GP Arab Saudi dipastikan akan berlangsung pada November dan diproyeksikan berlangsung sebelum GP Abu Dhabi yang menjadi penutup musim.

Carey pun berjanji pihak F1 akan segera menerbitkan kalender kompetisi 2021.

"Dalam beberapa minggu ke depan kami akan menerbitkan kalender provisional 2021 dan menyerahkannya di Badan Motor Sport Dunia untuk disetujui."

Baca Juga: Sadar Ferrari Tak Punya Harapan, Charles Leclerc Heran Bisa Finis di Urutan Kelima

Presiden Federasi Mobil dan Motor Arab Saudi, Pangeran Khalid Bin Sultan Al Faisal, mengatakan kehadiran F1 di negara tersebut adalah inovasi

"Saya percaya GP Arab Saudi akan menjadi ajang olahraga terbesar sepanjang sejarah negara ini. GP Arab Saudi juga berpotensi mengubah kehidupan, sudut pandang, dan menjangkau penonton dan komunitas baru," kata Khalid.

"Bisa mendatangkan ikon dan tim bersejarah membalap di Arab Saudi akan membawa perubahan. Walau tak punya sejarah kuat di motorsport, federasi kami sudah punya reputasi dalam menggelar ajang seperti Formula E dan Reli Dakar," tuturnya.

Hal tersebut dinilai Khalid menjadikan Arab Saudi layak direken sebagai "rumah" untuk para penggemar motorsport.

"Rencana kami adalah mengenalkan Formula 1 ke lebih banyak orang dengan perayaan yang menjangkau semua komunitas," ucap Khalid.

Meski demikian, tidak semua pihak menyambut rencana ini dengan positif.

Amnesti Internasional pekan lalu mengatakan F1 akan menjadi bagian untuk menghapus pelanggaran HAM di negara tersebut, seperti sejumlah turnamen olahraga lainnya.

Namun, F1 juga sudah mengeluarkan pernyataan resmi sebagai tanggapan

"Olahraga seperti Formula 1 bisa menembus batas negara dan kebudayaan untuk menyatukan negara dan komunitas dalam berbagi renjana dan antusiasme dalam menyaksikan kompetisi dan prestasi yang luar biasa," demikian bunyi pernyataan F1 menanggapi Amnesti Internasional.

"F1 menjalankan tanggung jawab dengan serius dan menyatakan sikap jelas tentang isu hak asasi manusia kepada mitra dan tuan rumah yang berkomitmen menghormati hak asasi manusia dalam menjalankan turnamen yang mereka selenggarakan."

Meski berlangsung di Jeddah pada 2021, mulai tahun 2023 balapan GP Arab Saudi direncanakan akan berlangsung di Qiddiya di sirkuit yang baru dibangun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P