Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menyatakan bahwa larangan pemain ikut tarkam sudah tercantum dalam kontrak.
Penundaan Liga 1 2020 hingga awal 2021 membuat sejumlah klub meliburkan seluruh agenda tim.
Beberapa tim juga mengizinkan para pemainnya untuk pulang ke rumah masing-masing sebelum kembali berkumpul pada waktu yang sudah ditentukan.
Pemberian libur kepada para pemain turut disertai larangan untuk tidak ikut dalam turnamen antar kampung atau tarkam.
Baca Juga: Marcus Rashford Punya 1 Kelemahan yang Mirip dengan Milik Luis Nani
Seperti diketahui, tidak adanya pertandingan berpotensi membuat para pemain mencari kegiatan lain dengan bermain di tarkam.
Salah satu larangan itu juga diterbitkan oleh Persib Bandung.
Sang pelatih, Robert Alberts, melarang keras para pemainnya untuk turun dalam ajang tidak resmi seperti tarkam.
Bahkan, Supardi Nasir dkk juga tidak diizinkan bermain dalam aktivitas fun football bersama komunitas.
Baca Juga: Moto2 Eropa 2020 - Soroti Adaptasi, Ini Target Pembalap Indonesia di Valencia
Menurutnya, larangan itu sudah tercantum dengan jelas dalam kontrak yang ditandatangani para pemain.
"Ada di dalam kontrak pemain, mereka tidak boleh melakukan aktivitas (sepak bola) dengan organisasi lain," kata Robert dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Jadi kami tidak memberi izin kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang tidak dibolehkan dalam kontrak."
"Tarkam tentu tidak boleh, termasuk juga fun football itu semua tidak boleh dilakukan oleh pemain," sambung pelatih 65 tahun itu.
Baca Juga: Shin Tae-yong Pernah Marah dan Suruh Pemain Timnas U-19 Indonesia Pulang, Kenapa?
Robert sendiri membebaskan para pemainnya untuk mengatur program latihan mandiri selama masa libur.
Mantan pelatih PSM Makassar itu hanya mengingatkan anak asuhnya untuk tidak terlambat berkumpul kembali sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
"Kami sudah memberikan jadwal libur latihan bersama dan jadwal berkumpul," tutur Robert.
"Jadi, tidak ada alasan untuk terlambat. Kami mengagendakan berkumpul kembali di Bandung pada 3 Januari 2021," tandasnya.