Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya demam, tetapi saya tidak kesulitan bernapas dan saya tidak pernah kehilangan indera perasa dan pembau. Saya membutuhkan waktu 2 atau 3 hari lagi untuk pulih sepenuhnya setelah isolasi 24 hari," tutur Rossi.
"Itu adalah pengalaman yang sulit karena saya dikurung di rumah sendirian selama 24 hari, praktis tidak ada kegiatan apa-apa dan itu membosankan," aku Rossi.
Baca Juga: Moto2 Eropa 2020 - Tampil Brilian, Andi Gilang Jadi Pembalap Asia Terbaik di Kualifikasi
"Setelah dua minggu, semua orang terdekat saya yang positif Covid-19, hasil tesnya berubah menjadi negatif, tetapi saya tidak. Saya sangat takut tidak bisa balapan di sini juga dan faktanya saya melakukan 6 kali tes PCR pada minggu lalu."
Pada dua seri balap MotoGP di Aragon, Rossi menonton balapan melalui layar televisi.
"Rasanya menonton balapan di TV sama sekali tidak bagus, terutama menonton balapan kedua Aragon dari rumah. Saya tidak menonton balapan pertama karena merasa tidak enak badan dan itu membuat frustrasi," ucap pembalap 41 tahun itu.
Kini, Rossi sudah bisa kembali menungganggi M1 dan dia mengaku tidak mendapat masalah khusus.
"Sayangnya pada kualifikasi pertama (Q1) kondisinya cukup buruk karena kami menderita saat aspal mengering. Selain itu, sensasi di motornya juga bagus."
Kembalinya Rossi ke lintasan balap MotoGP ditandai dengan sanksi penalti 50 poin bagi Yamaha karena memodifikasi mesin secara ilegal.
Mengenai hal tersebut, Rossi mengatakan bahwa masalah pertama Yamaha adalah bagian mesin.
"Mesin merupakan titik lemah kami dan tidak memiliki kekuatan besar."
Rossi akan memulai balapan MotoGP Eropa, Minggu (8/11/2020) dari posisi ke-18.
Baca Juga: Cuma Valentino Rossi yang 'Lolos' kalau Pembalap Yamaha Dapat Pengurangan Poin di MotoGP 2020