Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memang, nama Diego Maradona saat itu sudah terkenal di kancah sepak bola dunia.
Hanya saja, Maradona tak bisa memberikan kaosnya karena sudah berjanji untuk memberikan kaosnya kepada saudara-saudaranya.
"Ada salah satu dari mereka (pemain timnas Indonesia) yang meminta kaosku, tapi aku sudah berjanji pada saudara-saudaraku," tambahnya.
Timnas U-20 Indonesia sendiri hanya mampu tampil sebagai pemanis dalam ajang kedua Piala Dunia Remaja tersebut.
Baca Juga: Partner Terbaik Bruno Fernandes di Man United bukan Paul Pogba, tapi Donny van de Beek
Mundari Karya dkk menjadi juru kunci sekaligus lumbung gol setelah kebobolan 16 gol dari tiga laga melawan Argentina, Polandia, dan Yugoslavia.
Tim Garuda Nusantara harus pulang tanpa memperoleh satu pun kemenangan, bahkan tanpa mencetak satu gol pun.
Sebaliknya, Diego Maradona dan rekan-rekannya justru berjaya dalam turnamen tersebut.
Argentina sukses meraih gelar juara dan Diego Maradona juga dianugerahi gelar sebagai pemain terbaik di Piala Dunia Remaja 1979.
Kini, sang legenda telah meninggalkan dunia dengan segudang kenangan dan prestasi yang tak akan terlupakan.
Selamat jalan, Sang Maestro.