Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Johann Zarco: Kepergian Andrea Dovizioso adalah Kekalahan Besar Ducati
"Sudah berbulan-bulan saya merasa kondisi tubuh saya memburuk tanpa alasan yang jelas. Saya pergi berlatih (fisik) dan kembali dalam keadaan seperti ingin meledak," tutur Stoner, dikutip dari Crash.
"Saya pikir, saya akan menemukan cara untuk menyembuhkannya, bahwa saya akan berlatih lebih dari siapa pun dan saya akan melaluinya, tetapi saya salah. Sebenarnya penyakit ini menghancurkan saya dan saya tidak bisa mengendalikannya."
"Sekarang, saya sedikit lebih baik. Saya telah belajar mengatur energi. Saya memulai hari dengan 50 persen dan energi itu turun sampai saya merasa tak punya energi lagi," kata Stoner menjelaskan.
Baca Juga: Gandeng Tim Spanyol, Mandalika Racing Team Siap 'Ngegas' di Moto2
Lebih lanjut, Casey Stoner mengatakan bahwa sindrom kelelahan kronis yang dia idap selama satu tahun terakhir telah mengajarinya untuk mengubah prioritas hidup.
Stoner mengaku kini lebih fokus terhadap kehidupan keluarga, ketimbang balap motor.
"Semua ini membuat saya memikirkan kembali hidup. Pada hari-hari yang baik, saya menjalaninya dengan bermain bersama putri saya, dan jika ada energi lebih, saya akan bermain golf," ucap Stoner.
"Selebihnya, saya hanya bisa mengendarai sepeda motor dua kali dalam dua tahun terakhir dan pergi memancing. Saya bahkan tidak ingat kapan terakhir kali saya pergi memancing," kata dia lagi.