Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Jadi saya sebagai pemain berharap pihak polisi bisa memberikan izin, dan kami sebagai pelaku bisa berkompetisi lagi dan bermain bola lagi. Walaupun dengan beberapa syarat protokol kesehatan yang ketat," ujar Ismed.
Selain itu, sebagai pemain tentunya Ismed Sofyan mengungkapkan tanpa menjalani pertandingan di lapangan, semua dirasa akan berubah yang mana dari segi fisik hingga mental karena tak merasakan atmosfer laga.
"Tidak hanya secara performa, secara fisik juga kami lemah, dan secara atmosfer juga kami tidak dapat. Jadi ya saya pikir sebagai pemain sangat rugi," ucapnya.
Oleh karena itu, manajemen Persija Jakarta pun mengaku bahwa untuk saat ini pihaknya akan lebih realistis.
Sebab tak hanya klub saja yang dirugikan tetapi pemain juga bakal merasakan hal tersebut.
Bahkan untuk saat ini Ferry Paulus pun mengaku pihaknya masih meragukan terkait nasib Liga 1, apakah benar akan dimulai atau bakal kembali batal.
Hal ini masih menjadi pertanyaan besar untuk semua klub, bahkan para pecinta sepak bola lainnya.
"Dan sampai saat ini Persija sendiri yang belum merasa yakin apa Februari ini kick off," kata Ferry.
Dengan ini pun Persija memilih untuk bersikap realistis, yakni apabila ada pemainnya yang telah dilirik tim luar negeri dan ingin berhijrah tak akan dihalangi.
Baca Juga: Keok dari Alaves, Zinedine Zidane Bingung dengan Konsistensi Real Madrid
Menurut Ferry hal itu bisa dilakukan demi kebaikan para pemain karena di masa seperti ini bukan hanya menjaga kondisi tubuh saja, tetapi skuad Macan Kemayoran juga memerlukan finansial untuk melanjutkan hidup.
"Sehingga kami juga realistis menghadapi kesulitan ini dan buat kami semua sebenarnya harus win-win solution dari sisi kebutuhan memang kami berharap pemain tidak kemana-kemana," tuturnya.
"Tetapi pemain juga manusia yang juga butuh finansial, sehingga kami memberi kebebasan dan pasti akan kami izinkan jika ada pemain yang bakal bermain di luar."