Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

F1 Dapat Kritik soal Tayangan Ulang Kecelakaan Romain Grosjean

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 1 Desember 2020 | 10:00 WIB
Mobil pembalap Haas, Romain Grosjean, terbelah menjadi dua akibat kecelakaan tunggal pada balapan Formula 1 GP Bahrain di Sirkuit Sakhir, Bahrain, 29 November 2020. (TWITTER.COM/WTF1OFFICIAL)

Pembalap Renault tersebut menganggap tayangan ulang berkali-kali itu tak menunjukkan empati kepada keluarga Grosjean.

"Saya jijik dan kecewa kepada F1. Cara mereka berulang kali menayangkan kecelakaan Grosjean tak berempati kepada keluarganya dan keluarga semua pembalap yang menyaksikan," kata Ricciardo.

Baca Juga: VIDEO - Kecelakaan Horor Romain Grosjean, 32 Detik dalam Kobaran Api, Mobil Remuk Jadi 2

"Semua pembalap akan kembali berlomba dalam tempo satu jam setelah kejadian itu, dan yang kami lihat adalah bola api dan mobil yang terbelah. Itu tontonan yang bisa kami lihat keesokan harinya," tutur dia.

Pembalap asal Australia itu pun berharap para pembalap lain turut angkat suara soal cara F1 menjadikan kecelakaan Grosjean tak ubahnya tontonan hiburan.

"Untuk saya, tayangan ulang tersebut adalah hiburan untuk mempermainkan emosi semua orang. Menjijikkan. Semoga para pembalap lain juga bicara soal ini," ujar Ricciardo.

"Namun, saya akan terkejut seandainya tidak semua merasakan hal yang sama," ucapnya melanjutkan.

Pendapat serupa dikemukakan pembalap Mercedes, Valtteri Bottas.

"Saya menonton dari layar karena ingin tahu apa yang terjadi. Setelah itu saya ingin menghindarinya, tetapi tayangan ulangnya muncul terus," ucap Bottas.

"Pertanyaannya adalah apakah penonton memang ingin melihat tayangan itu diulang 20 kali?" tanya pembalap asal Finlandia tersebut.

Bos Mercedes, Toto Wolff, punya pendapat berbeda. Ia menilai tayangan ulang itu adalah cara penyelenggara F1 bersikap transparan.

"Kalau video itu tak ditunjukkan, akan ada orang lain yang merekam kejadian Grosjean dengan ponselnya. Tayangan video itu adalah cara F1 bersikap terbuka," ucap Wolff.

"Betul, video itu sangat menakutkan dan brutal, tetapi kalau tidak demikian F1 membuka kemungkinan berisiko seseorang menunjukkan sesuatu di luar kendali mereka," kata dia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P