Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bagus Kahfi Gagal ke FC Utrecht, Pengamat: Barito Putera Jangan Disalahkan, PSSI Harusnya Jadi Penengah

By Wila Wildayanti - Selasa, 1 Desember 2020 | 22:45 WIB
Penyerang Garuda Select, Bagus Kahfi (MOLA TV)

BOLASPORT.COM - Gagalnya Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri gabung ke klub asal Belanda, FC Utrecht memang masih hangat jadi perbincangan publik.

Bagus Kahfi masih cukup hangat jadi perbincangan bahkan tak sedikit kritikan ke salah satu pihak masih terus dilayangkan hingga saat ini.

Semua pecinta sepak bola saat ini tahu, Bagus Kahfi tengah berstatus sebagai pemain profesional yang masih memperkuat Barito Putera.

Bahkan diketahui kontrak pemain berusia 18 tahun tersebut baru berakhir November 2021.

Baca Juga: Casey Stoner Percaya Level Marc Marquez Sulit Digapai Pembalap Lain

Tetapi, tawaran dari klub Eropa asal Belanda, FC Utrecht tersebut membuat pecinta sepak bola mengila.

Tak sedikit pula yang berharap Bagus Kahfi bisa dapat restu dari Barito Putera agar ia bisa berhijrah ke Negara Kincir Angin tersebut.

Sebagai pemain profesional tentu saja ada aturan yang harus diikuti, hal itu juga yang diungkapkan pengamat sepak bola, Tommy Welly.

Menurut Tommy Welly saat ditanya soal bagaimana tanggapannya terkait kabar Bagus Kahfi, ia mengaku binggung.

Sebab para pihak yang bersangkutan kurang cepat merespon sehingga munculah polemik yang ada saat ini.

Polemik gagalnya Bagus Kahfi ke FC Utrecht dan kesalahpahaman yang diterima Barito Putera dengan label tak memberi izin pemainnya berkarier di luar negeri.

Baca Juga: Tinggalkan Arema FC, Bruno Smith Pilih Kembali ke Brasil

Pihak bersangkutan yang dimaksudkan di sini, yakni Garuda Select, PSSI yang berada di tengah-tengahnya, dan klub atau Barito Putera.

"Jadi yang pertama saya binggung karena kurang ada respon cepat atau penjelasan yang clear dan transparan sehingga ada polemik yang terjadi di masyarakat sepak bola nasional. Sangat wajar Bagus Kahfi ada keinginan besar untuk bisa berkarier di luar negeri," kata Tommy Welly kepada BolaSport.com, Selasa (1/12/2020).

"Hanya memang prosesnya harus clear, harus sesuai dengan prosedur yang ada. Jadi tidak ada masalah dengan keinginan Bagus untuk berkarier di luar negeri, dan juga tidak ada yang salah dengan tawaran dari Utrecht FC," ucapnya.

Polemik transfer Bagus Kahfi terjadi karena adanya masalah dalam komunikasi yang tak bisa berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Catatan Gemilang Mojang Bandung di Liga 1 Puteri Musim Lalu

Pria yang akrab disapa Bung Towel itu mengatakan tata cara dan aturan terkait kontrak pemain profesional juga sudah tercantum dengan jelas dalam regulasi FIFA.

Pemain yang masih terikat kontrak dengan satu klub tertentu sudah pasti tidak akan dapat memperkuat tim lainnya tanpa sepengetahuan klub yang masih mengontraknya.

Oleh karena itu, seharusnya semua pihak yakni Garuda Select dengan Barito Putera dan tentunya PSSI sebagai peneggah harus bisa menjelaskan duduk perkaranya seperti apa.

Baca Juga: Sosok yang Bawa Ryuji ke Penang FC Ucapkan Terima Kasih ke Persija

Hal ini dilakukan agar publik juga tidak melihat bahwa adanya keinginan satu pihak saja yang menghalang-halangi keinginan bagus dan tidak terjadilah kesalahpahaman ini.

"Jadi dari kacamata saya, ada masalah komunikasi dalam hal pendekatan, dalam hal prosedur perpindahan Bagus. Jadi hanya muncul diujung saja," ujarnya.

Sementara itu, yang Bung Towel tau dari pihak Barito Putera, bahwa Utrecht FC minta free transfer untuk Bagus Kahfi.

Baca Juga: Alasan Ryuji Utomi Pilih Penang FC dan Meninggalkan Persija Jakarta

Sementara itu posisinya Bagus Kahfi masih kontrak sampai November 2021, sehingga diberilah solusi terbaik oleh Barito Putera.

"Pihak Barito saat mengetahui permintaan itu, memberi solusi kalau transfer tidak bisa ya training kompensasi dan itu yang terjadi dan berlaku dalam sepak bola dunia dan profesional. Dan pihak Utrecht nya tidak mau. Dan solusi kedua yakni dipinjamkan, tapi pihak Utrecht juga tidak mau. Itu yang saya tahu," katanya.

Dengan sikap seperti itu tentu saja bukan hal aneh apabila Barito Putera sedikit keras kepala.

Sebab bisa diibaratkan seperti klub yang berminta dengan pemainnya tetapi tidak melakukan komunikasi dengan baik.

Baca Juga: FP: Persija Bangga Pinjamkan Ryuji Utomo Gabung Klub Malaysia

Bung Towel pun menyayangkan dengan polemik ini yang terjadi ini.

Padahal menurutnya PSSI yang berada di tengah-tengah antara Garuda Select dan Barito Putera bisa melakukannya dengan baik.

Oleh karena itu harusnya ada prosedur yang bisa dijalankan dengan baik.

Bung Towel juga berharap akan ada transparasi program dengan baik.

Baca Juga: Dimulai Bulan April, AFC Putuskan Format Baru untuk Piala AFC 2021

"Harusnya PSSI jelasin karena logikanya tidak mungkin Garuda Select ujuk-ujuk membawa pemain dari klub langsung dibawa. Ini yang saya sayangkan, yang ada jatuhnya hanya opini saja yang dibangun, yang mana opini antara keinginan seorang anak muda dan publik pasti mendukung itu, yang mana seolah-olah satu pihak menghalangi," tutur Bung Towel.

"Bagusnya kan harus transparan kepada publik, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Dan tentu kami juga berharap banyak pemain muda yang bisa berkarier di luar. Tapi pemain juga miliki klub, tentu kita berharap ada prosedur yang bisa dijalankan dengan baik."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P