Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Redi mengatakan ada 16 tim yang bertanding dimana sistem yang dilakukan adalah sistem gugur.
Meski tak sebesar pertandingan antar kampung, namun trofeo ini dinilai punya menjadi daya tarik tersendiri.
Terkadang Redi sering menemui lawan yang juga berstatus sebagai pemain profesional.
Biasanya, dirinya membela tim asal kampung halaman, dan terkadang membela tim dari luar wilayah.
Tak jarang pula dirinya mampu mencatatkan namanya sebagai top skor.
"Bicara gengsi juga. Sama seperti tarkam, tim disini juga sering memakai jasa pemain profesional. Jadi ketemunya tetap pemain dari Liga Indonesia," tambahnya.