Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Kidambi Srikanth Sudah Diprediksi Akan Jadi Pemain Nomor 1 Dunia
Selama tiga musim berkarier di Jong Utrecht, Marc Klok hanya bermain sebanyak 17 pertandingan dan menciptakan dua gol.
Berbeda dengan Irfan Bachdim, Marc Klok rupanya gagal untuk menembus tim senior FC Utrecht.
Pemain berusia 27 tahun itu pun akhirnya berpetualang ke klub-klub Eropa dengan membela Ross Country, Cherno More, Oldham Atheltic, dan Dundee.
Hingga akhirnya pada 2017, Marc Klok memutuskan datang ke Indonesia dengan bergabung bersama PSM Makassar sampai 2019.
Baca Juga: Dinilai Plin-plan, Thiago Silva Ogah Perpanjang Kontrak Baru di PSG
Pada awal 2020, ia memutuskan hijrah ke Persija Jakarta dan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) lewat proses naturalisasi belum lama ini.
Dalam akun YouTubenya, Marc Klok akhirnya curhat mengapa ia bisa gagal di FC Utrecht.
Kepada Irfan Bachdim, Marc Klok mengatakan saat itu terdapat kesenjangan antara pesepakbola muda dengan para pemain di tim utama.
"Saat itu ada beberapa pemain muda dengan talenta luar biasa."
Baca Juga: Jika sampai Akhir Desember 2020 Liga 1 Tak Kunjung Jelas, Madura United: Judulnya Ambyar
"Saya merasakan ada perbedaan antara pemain muda dan pemain senior," kata Marc Klok.
Marc Klok menilai perbedaan itu perlahan-lahan sudah mulai menghilang.
Terlebih sekarang ini banyak pesepakbola muda Belanda yang berkualitas.
Untuk itu, Marc Klok yakin Bagus Kahfi bisa bersaing di Jong Utrecht hingga akhirnya menembus ke tim senior.
Baca Juga: Membedah Potensi Koalisi Pabrikan dan Tim Satelit pada MotoGP 2022
Terlebih Marc Klok dan Irfan Bachdim sudah tahu kualitas Bagus Kahfi sebelumnya.
"Jadi dia (Bagus Kahfi) bisa menembus tim utama lebih cepat dibanding kita (Irfan Bachdim dan Marc Klok)," kata Marc Klok.