Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Waktu itu usia saya masih delapan tahun. Saya waktu itu ada dua pilihan, saya diminta dibina di negara portugal bersama akademi Sporting atau menetap di Manchester bersama Cristiano Ronaldo dan dibina di akademi Manchester United," kata Martunis kepada BolaSport.com.
Namun, ketika itu Martunis menolak tawaran untuk menimba ilmu di akademi Manchester United atau di Sporting CP yang diberikan oleh Cristiano Ronaldo.
Penolakan itu dikarenakan sang ayah Martunis tidak memberikan izinnya untuk ke luar negeri.
Baca Juga: Pernah Berlatih di Timnas U-19 Indonesia, Pemain Ini Debut di Eropa
Pasalnya, Martunis adalah anak satu-satunya yang selamat di keluarganya dan harus menemani sang ayah.
"Dikarenakan saya cuma tinggal dengan ayah saya, jadi saya belum bisa diizinkan oleh beliau untuk menetap di sana (di luar negeri)," ujar Martunis.
"Karena juga waktu itu saya tinggal satu-satunya di keluarga. Yang lain seperti kakak saya, sudah tidak ada," tutur anak angkat Cristiano Ronaldo di Indonesia tersebut.
Baca Juga: Pesan Spesial Fakhri Husaini untuk Brylian Aldama yang Main di Eropa
Kesempatan Martunis untuk mengasah kemampuan sepak bolanya di Eropa baru terwujud ketika dirinya berusia 18 tahun.
Martunis direkrut oleh Sporting CP untuk dilatih di akademinya pada 1 Juli 2015.
Di akademi Sporting CP, Martunis mendapatkan kesempatan menimba ilmu kurang lebih satu tahun.