Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sebuah laporan dari media Inggris mengungkapkan bahwa Arsenal telah bersiap untuk menghadapi degradasi.
Kiprah Arsenal di Liga Inggris 2020-2021 terbilang cukup buruk.
Pasalnya, sampai di pekan ke-14, Arsenal masih terdampar di papan bawah klasemen.
Pasukan Mikel Arteta itu sedang menghuni urutan ke-15 dengan unggul satu poin di atas Burnley yang memiliki satu pertandingan di tangan, serta hanya unggul tiga poin dari Fulham yang duduk di posisi ke-18.
Baca Juga: Langgar Aturan FA, Kieran Trippier Dihukum Denda dan Larangan Bermain 10 Pekan
Fakta tersebut telah membuat banyak pihak, termasuk penggemar Arsenal sendiri, berguaru kalau The Gunners musim ini hanya akan bersaing untuk menghindari degradasi.
Arsenal fans seeing Brighton and Sheffield United both dropping points...pic.twitter.com/JHCtQBi16r
— Footy Accumulators (@FootyAccums) December 20, 2020
Arsenal fans praying for the season to end now so they can escape relegation. #ARSMCI pic.twitter.com/quXKH15IGz
— CHIDUBEM NJOKU (@ChidubemNJ) December 22, 2020
Partey when he sees Atletico Madrid challenging for La Liga and Arsenal battling relegation. pic.twitter.com/RbO7B14sru
— Mo El Neny (@PyramidMoNeny) December 21, 2020
Baca Juga: Usai Bikin Blunder ala Loris Karius, Kiper Arsenal Langsung Hapus Akun Twitter
Akan tetapi, seperti dilansir BolaSport.com dari media Inggris The Telepgraph, Arsenal tidak menganggap wacana degradasi sebagai candaan belaka.
Laporan tersebut menyatakan kalau Arsenal telah merencanakan 'skenario kiamat' untuk turun ke kasta Championship.
Arsenal diklaim telah memasukkan klausul ke kontrak 'beberapa pemain' untuk pemotongan gaji otomatis sebesar 25 persen yang akan berlaku jika terjadi degradasi.
Baca Juga: Dicueki Conor McGregor, Petinju Youtuber Kini Ditantang Bintang MMA
"Tidak jelas apakah angka pengurangan 25 persen, yang akan dihadapi beberapa pemain, adalah kebijakan seluruh skuad atau apakah salah satu dari mereka yang berpenghasilan lebih tinggi dapat terkena pemotongan yang lebih besar," tulis jurnalis The Telegarph, Matt Law, dalam laporan tersebut.
Klausul semacam itu adalah praktik umum di seluruh Liga Inggris, tetapi ditekankan bahwa klub-klub besar seperti Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur tidak pernah membuat perjanjian semacam itu di selama beberapa tahun terakhir.
Kasus seperti ini pernah terjadi di Chelsea pada musim 2015-2016.
Baca Juga: Direktur Olahraga Fiorentina: Kemenangan 3-0 Atas Juventus Siap Tercatat dalam Sejarah La Viola
Kala itu, Chelsea terdampar di urutan 16 klasemen saat kompetisi memasuki bulan Desember.
Akan tetapi, Chelsea dilaporkan tidak pernah memikirkan degradasi sehingga klausul seperti itu tidak diterapkan dalam kontrak pemainnya.
Tindakan Arsenal yang menerapkan pemotongan gaji pada pemainnya jika klub terdegradasi juga telah memunculkan anggapan bahwa The Gunners sudah memasuki era baru, sesuatu yang menurut Matt Law tidak pernah terjadi kala klub London Utara itu masih dilatih oleh Arsene Wenger.
Baca Juga: Anak Carlo Ancelotti Sebut Calvert-Lewin Mirip dengan Cristiano Ronaldo
Pihak Arsenal sendiri belum memberikan keterangan terkait kabar ini.
Namun, dengan munculnya laporan tadi, patut dinantikan apakah Arsenal memang benar telah berpikir untuk degradasi atau tidak.