Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - General Manajer PSIS Semarang, Wahyu Winarto ungkap keinginannya untuk bubarkan tim seperti Madura United.
Pada akhir Desember lalu, Madura United resmi membubarkan timnya.
Hal tersebut didasari akibat tak adanya kejelasan kapan kompetisi dapat dilanjutkan.
Selain itu, pembubaran tim Madura United juga didukung karena sebagian besar kontrak pemain berakhir pada akhir tahun 2020 lalu.
Situasi yang sama sejatinya ingin pula dilakukan oleh PSIS.
Baca Juga: Pemain Timnas U-19 Indonesia Diharapkan Tetap Maksimalkan TC di Spanyol
Namun karena para pemain PSIS masih memiliki kontrak jangka panjang membuat tim kebanggaan warga Semarang ini tak bisa membubarkan timnya.
Dikatakan oleh Wahyu Winarto, saat ini pemain PSIS yang kontraknya berakhir tahun 2020 tak lebih dari dua pemain.
Sehingga tim yang berjuluk Mahesa Jenar tersebut tak bisa membubarkan timnya.
"Memang ada satu dua pemain yang kontraknya satu tahun, tapi kalau yang lain rata-rata kita kontrak jangka panjang," kata Wahyu, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.
Baca Juga: Kiper Persita Tangerang Dirikan Akademi di Tengah Pandemi
"Kalau kami tidak kontrak jangka panjang ke pemain mungkin kami mengikuti cara yang dilakukan Madura United, membubarkan tim," ujarnya.
Masalah finansial yang membuat Wahyu berniat bubarkan tim jika memungkinkan.
Pasalnya jika terus mempertahankan pemain, tim akan diwajibkan membayar gaji.
Sementara itu di pihak lain, Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS Semarang, menegaskan bahwa PSIS tak akan bubarkan tim.
Baca Juga: PSMS Medan Kirim Surat kepada PSSI Agar Kompetisi 2020 Dibubarkan
Keyakinan Yoyok didasari karena dalam kontrak dengan para pemain sudah tercantum berbagai macam skenario apabila liga tidak jalan.
"PSIS Semarang tidak perlu membubarkan tim apabila Liga 1 vakum hingga musim 2021," ucap Yoyok.
"Karena di dalam kontrak penyesuaian kami sudah mencantumkan berbagai macam skenario termasuk apabila liga vakum," tuturnya.