Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Karena pandemi COVID-19, kami tak bisa menggelar TC antara Februari hingga Mei," ujar Lee dilansir BolaSport.com dari akun instagramnya.
"Bagaimanapun kami tetap bisa menggelar TC lewat virtual (June hingga Juli), Jakarta (Agustus), Kroasia (September dan Oktober), Jakarta (Desember) dan Spanyol (Januari 2021 meski sangat singkat," tambahnya.
Dari hasil latihan yang dipaparkan Lee Jae-hong itu, terlihat bila progres kondisi fisik timnas U-19 Indonesia meningkat secara signifikan.
Baca Juga: Setahun Pasca-Pemecatan Valverde, Barcelona Belum Membaik di Era Ronald Koeman
Rata-rata lemak tubuh skuat timnas U-19 Indonesia berangsur-angsur turun sejak Juli 2020 hingga mendekati rata-rata lemak para pemain skuat Korea U-20 yang meraih runner-up di Piala Dunia U-20 2019. (10,4 %).
Begitu pun dengan massa otot rata-rata, skuat timnas U-19 Indonesia mencatatkan 36 %, hanya terpaut 2 persen dari skuat timnas U-20 Korea Selatan (38%).
Sementara, rata-rata rasio otot rangka para pemain timnas U-19 Indonesia mencapai 51,4 persen (skuat timnas U-20 Korsel memiliki 51,4 persen).
Meski mendekati timnas U-20, Lee Jae-hong menganggap para pemain timnas U-19 Indonesia masih perlu menambah otot mereka.
"Aksi eksplosif di lapangan didasarkan pada otot. Dan untuk mengatur aksi eksplosif itu juga ditentukan oleh otot."
"Maka pemain mesti mencoba untuk memperbesar otot dari latihan kekuatan dan nutrisi," tambahnya.