Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Saat semua orang Eropa bersikap skeptis soal sepak bola Asia, striker Persija Jakarta, Marko Simic, merasakan hal yang berbeda dan semua perjalanannya cukup jelas baginya.
Sebelum bergabung dengan Persija Jakarta, Marko Simic sudah lebih dulu memperkuat beberapa klub asal Vietnam, dan dua tim Malaysia, Negeri Sembilan serta Melaka United.
Meski sempat kesulitan beradaptasi, Marko Simic berhasil menunjukkan bakatnya dan ia akhirnya dilirik oleh Persija Jakarta.
Setelah itu, Marko Simic resmi bergabung dengan Persija sejak 2017 dan ia bahkan sukses mengantarkan tim berjulukan Macan Kemayoran meraih gelar juara Liga 1 2018.
Baca Juga: Soal Liga 1 2021 Tanpa Degradasi, Begini Kata PSS Sleman
Sebagai pelaku atau pemain sepak bola yang sudah bermain dari 2015 hingga saat ini 2021 di Asia, tentu saja Simic merasakan perbedaan dan kesamaan dari dua benua Eropa dan Asia ini.
Apalagi selama ini tak sedikit orang Eropa yang bersikap skeptis terhadap sepak bola Asia karena menilai skill mereka berbeda jauh dari pemain asal Eropa.
Menanggapi hal ini, Marko Simic, pun berkata bahwa wawancara yang ia lakukan dengan media Kroasia juga terkesan lucu baginya.
Sebab tak banyak yang tau soal sepak bola Asia, apalagi Indonesia, sehingga bukan hal aneh untuk Simic.
"Saya percaya bahwa ketika saya berbicara kepada media di Kroasia soal sepak bola Asia, saya menganggapnya lucu bagi pembaca," kata Simic sebagaimana dilansir BolaSport.com dari media Kroasia Novi List, Senin (18/1/2021).
Meski begitu, sebagai pelaku, Marko Simic mengaku ia merasakan perbedaan, bahkan ia berbagi bagaimana hebatnya atmosfer sepak bola di negara Asia seperti Indonesia yang stadionnya selalu dipenuhi penonton.
"Semuanya jelas bagi saya karena saya merasakan. Tetapi kita berbicara tentang sebuah negara yang memiliki tiga ratus juta orang. Betapa senangnya saat membuat orang senang dengan permainan saya," ujarnya.
Tak hanya itu, saat orang-orang bersikap skeptis dengan pertandingan sepak bola di Asia itu terdengar aneh menurutnya.
Baca Juga: 3 Wasit yang Berani Kasih Kartu Merah ke Messi, Dokter Gigi hingga Pencuri
Bagi pemain berusia 32 tahun tersebut, semua terasa nyata dan sepak bola di Asia juga sudah mulai menunjukkan perkembangan.
Walaupun pemain bernomor punggung 9 itu harus mengakui bahwa permainan dari pemain Eropa dan Asia tak bisa begitu saja disamakan.
Simic menilai akan selalu ada perbedaan dan ciri khas yang ditonjolkan, dan hal itu juga yang dimaksud dengan manajer timnas Kroasia, Zlatko Dalic.
Zlatko Dalic pernah menyatakan bahwa sepakbola Asia sebagian besar tidak ketinggalan jauh dari sepakbola Eropa.
Para pemain Asia memiliki kualitasnya sendiri, sedangkan saat di Eropa, beberapa dari mereka sudah menguasai itu.
Namun, Marko Simic menilai bahwa pemain asal Asia juga mampu menunjukkan kualitasnya sendiri.
Baca Juga: Joan Mir Percaya Diri Bisa Pertahankan Gelar Juara pada MotoGP 2021
"Tentu saja, tidak mungkin untuk membandingkan seratus persen. Sulit bermain sepak bola di Asia. Mereka gesit, cepat, mereka memainkan transisi sepak bola di mana mereka terus naik dan turun, tidak ada pengaturan taktis permainan, tetapi sepak bola cepat dimainkan," tuturnya.
Simic bahkan mengaku mendapatkan saran dari legenda AC Milan dan timnas Kroasia, Zvonimir Boban, agar bisa tinggal di Indonesia lebih lama.
"Saat kami berbicara tentang Liga Indonesia di negara kita (Kroasia), orang tidak tahu apa-apa tentang itu dan mereka semua hanya bisa meremehkannya."
Oleh karena itu, sebagai pelaku sepak bola, Simic tak gusar dengan pandangan skeptis orang Eropa karena yang terpenting baginya semua tetap teras nyata dan hebat saat ia berada di lapangan hijau.