Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bomber Persija Jakarta, Marko Simic, merasa ada banyak hal yang tidak bisa dilakukannya di Eropa justru terwujud di Indonesia.
Pemain asal Kroasia, Marko Simic, punya popularitas yang sangat tinggi di kalangan pecinta sepakbola Indonesia.
Jumlah pengikut di akun Instagram pribadinya yang mencapai 1,2 juta menjadi bukti tersendiri atas ketenaran bomber Persija Jakarta itu.
Di sisi lain, Simic juga membuktikan popularitasnya lewat kemampuan di lapangan.
Baca Juga: Johor Darul Takzim Resmi Rekrut Top Scorer Empat Kasta Liga Argentina
Sejak didatangkan Macan Kemayoran pada gelaran Liga 1 2018, Simic konsisten masuk dalam jajaran pencetak gol terbanyak di Liga 1.
Pada Liga 1 2019, striker 32 tahun itu bahkan sukses mengemas 28 gol, 10 gol lebih banyak dari Beto Goncalves yang berada di urutan kedua.
Baru-baru ini, kepada salah satu media lokal Kroasia, Novilist, Simic mengatakan bahwa ada begitu banyak hal yang tak bisa dilakukannya selama di Eropa.
Namun, mimpi-mimpi itu justru berhasil diraihnya saat hijrah ke Indonesia tiga tahun silam.
Baca Juga: Pertama Kalinya Khabib Nurmagomedov Katakan Bakal Comeback ke UFC
"Di Eropa, saya jelas tidak bisa melakukan hal-hal sesuai kemampuan dan kapabilitas saya," ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari Novilist.
"Tapi saya malah menemukan kebahagiaan di sisi lain dunia yang jauh dari Eropa," katanya menambahkan.
Simic memang punya masa-masa kelam dalam perjalanan kariernya sebagai pesepakbola profesional, jauh sebelum datang ke Indonesia.
Simic yang sempat menimba ilmu di klub terbesar di Kroasia, Dinamo Zagreb, justru tertatih-tatih saat ingin membangun karier di Eropa.
Baca Juga: Arema FC Tak Puas dengan Kondisi Waktu Pertemuan yang Digelar PT LIB
"Waktu muda saya bertalenta, saya ikut SSB yang bagus dan mereka mengirim saya ke Zagreb saat masih berumur 14 tahun," ujar Simic.
"Di sana saya dapat pendidikan, dan sebagai junior terbaik, saya dikirim ke Rusia untuk memulai karier profesional."
"Setelah itu saya kembali ke Dinamo Zagreb dan mulai sering cedera. Tidak ada orang yang merawat saya dengan baik, tidak ada pemimpin yang menunjukkan jalan ke saya."
"Saya membuat banyak kesalahan dan di Eropa saya tidak bisa berbuat apa-apa dalam karier," tuturnya.
Baca Juga: Penjelasan Pelatih Persib Terkait Bursa Transfer dan Kontrak Pemain
Untungnya, Simic adalah seorang pemain dengan karakter tidak gampang menyerah.
Dia mulai membangun kariernya dari awal lagi hingga bertaruh dengan merantau ke Vietnam pada 2015 silam.
Siapa sangka, perjalanannya ke Asia Tenggara mengarahkan Simic pada suaka yang membahagiakan ketika dirinya kini dikenal sebagai bintang sepakbola Indonesia.
"Faktanya sekarang saya berada di klub terbesar di Indonesia. Saya datang lewat pintu kecil dan setelah dua tahun saya jadi pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa di klub," ungkap Simic.
"Cita-cita saya adalah jadi legenda di Persija Jakarta. Saat ini ada dua pemain Indonesia yang seumur hidupnya bermain di Persija, mereka adalah Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas."
"Bermain selama mungkin, meninggalkan jejak dan mengikuti langkah dua pemain tadi, itu semua jadi cita-cita saya," tandasnya.