Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih baru timnas Indonesia wanita, Rudy Eka Priyambada beberkan kendala sepak bola Indonesia selama ini.
Menurut Rudy Eka Priyambada, kondisi sepak bola Indonesia mempunyai plus minusnya saat ini.
Meski sepak bola Indonesia wanita sudah berkembang saat ini, namun kendalanya masih cukup kompleks.
Yang menjadi kendala utamanya yaitu belum banyak klub yang membina wanita saat ini.
Baca Juga: Sibuk Kursus Kepelatihan, Satu Pemain Persebaya Ini Punya Siasat agar Tetap Bisa Bertemu Keluarga
Walaupun ada beberapa tapi masih belum cukup untuk membawa sepak bola wanita menjadi lebih baik lagi.
"Alhamdulillahnya sekarang sepak bola wanita kan sudah banyak, jadi nyari oemain juga bisa banyak. Tetapi ada masalah saat ini, yakni COVID-19. Kompetisi ga ada, belum lagi klub juga ga banyak yang membina wanita," katanya kepada awak media.
Belum lagi kendala lainnya yaitu tim wanita hanya dikumpulkan saat mendekati kompetisi.
Selepas dari situ para pemain hanya berlatih sendiri-sendiri.
Baca Juga: Pilih Yoga untuk Pemanasan Sebelum Latihan Bersama, Asisten Persikabo Ungkap Alasannya
Ditambah lagi timnas Indonesia wanita selama ini hanya menang melawan tim yang levelnya berada di bawah.
Untuk itu ia mengatakan bahwa tugasnya saat ini mengangkat level timnas Indonesia wanita menjadi lebih baik lagi.
"Paling tim wanita dikumpulkan kalau mau ada kompetisi, setelah itu bubar. Kendalanya selama ini tim itu kan hanya menang melawan yang sepak bola wanitanya berkembang seperti Singapura dan Malaysia kalau di wanita masih di bawah kita mereka," jelasnya.
"Selama ini kan kita menang sama Kamboja, Maldives, Palestina. Tapi lawan Myanmar, Vietnam, itu kan sudah berubah," ujarnya.
Baca Juga: Pemain Naturalisasi Ini Berharap Kompetisi Musim 2021 Segera Ada Keputusan Positif
Belum lagi faktor pendukungnya pun belum sebaik yang lain.
Maksud dari faktor pendukung tersebut adalah guru olahraga di sekolah-sekolah belum benar-benar dapat membina para atlet wanita.
Berbeda dengan sekolah Internasional yang sudah menjalankan program ke arah sana.
Baca Juga: Jauh Sebelum ke Persija, Evan Dimas Pernah Ditolak Timnas Indonesia
Ia pun mencontohkan pemain putri hasil didikan dari sekolah internasional.
"Kendalanya di Indonesia itu guru olahraga nya biasa ga pure benar-benar olahraga, belum bisa membina anak-anak untuk menjadi seorang atlet, berbeda dengan sekolah Internasional," ujar Rudy Eka.
"Coba lihat sekolah Internadional kaya Sabrina, Zahra yang kelulusan sekolah yg bonafide. Kelihatan dari body movements-nya suka gerak apa engga," ujarnya.
Baca Juga: Kerja Sosial Bareng Awkarin, Bek PSS Sleman Terinspirasi dari Striker Manchester United