Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Asosiasi Pesepakbola Profesional Malaysia (PFAM) menilai tak kunjung digelarnya Liga Malaysia bakal banyak berdampak negatif.
Liga Super Malaysia awalnya direncanakan bergulir pada 25 Februari mendatang.
Namun akibat perpanjangan pemberlakuan Perintah Kontrol Gerakan (PKP), kick-off Liga Malaysia mundur hingga 5 Maret 2021.
Baca Juga: Ditargetkan Medali Emas SEA Games 2021, Ini Respon Shin Tae-yong
Menanggapi penundaan tersebut, Asosiasi Pesepakbola Profesional Malaysia langsung bergerak meminta kelonggaran.
PFAM khawatir penundaan kompetisi menjadi semakin berlarut dan mengakibatkan kerugian bagi para pelakunya.
Ketua Asosiasi Pesepakbola Profesional Malaysia (PFAM), Izham Ismail, mengatakan Liga Malaysia adalah sektor industri profesional yang mana semua pemangku kepentingan saling berkaitan satu sama lain.
Menurut Izham, dampat negatif tak hanya melibatkan pemain dan tim, tapi juga pihak lain seperti sponsor dan suporter.
"Pemain bergantung pada tim, tim bergantung pada sponsor, sponsor bergantung pada siaran, serta aspek dukungan penonton, investor, dan sebagainya," ucapnya dikutip dari bharian.com.my.
"Ini semua adalah bagian dari siklus yang melengkapi industri sepak bola," kata Izham lagi.
Baca Juga: Paul Lambert Terancam Dipecat Ipswich Town, Masa Depan Elkan Baggott Jadi Tak Menentu
Ia munuturkan, jika kompetisi ditangguhkan, siklus ini akan terganggu dan berdampak besar pada kelangsungan sepak bola Negeri Jiran.
Bahkan dapat mengganggu momentum persiapan timnas Malaysia jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pasalnya, para pemain timnas Malaysia kebanyakan bermain untuk klub-klub Liga Malaysia.
Selain itu, para suporter juga mengalami kerugian karena sudah membeli tiket musiman, membantu pembelian merchandise tim dan lain-lain.
"Inilah fakta ketika Liga Malaysia vakum, karena kompetisi memberi dampak yang besar ketika kegiatan olahraga tersebut sama sekali tidak bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Izham berharap Kementrian Kesehatan Malaysia (NSC) bisa memberikan lampu hijau agar kompetisi berjalan dan protokol kesehatan ketat.
"PFAM merasa tidak ada masalah bagi NSC untuk memperbolehkan kompetisi M League berlangsung karena jika ditelisik, masing-masing tim sudah siap menghadapi kompetisi ini dan secara ketat mengikuti SOP setiap turun latihan."
"Berlatih dan bermain di dalam stadion memudahkan pengamanan dibuat. Meski kompetisi digelar di stadion kosong, namun penyiaran tetap bisa dilakukan agar tim sponsor tidak mundur karena faktor komersial, ”ujarnya.