Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dalam perjalanannya pada musim 2020, Liga 1 harus banyak menghadapi rintangan yang mengadang sepanjang tahun.
Rintangan berat untuk Liga 1 bahkan sudah harus dilalui oleh PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) sejak bulan Maret tahun lalu.
Masalah yang dihadapi adalah pandemi COVID-19 yang saat itu menyerang hampir seluruh belahan Bumi.
Akibatnya, Liga 1 pun harus ditunda sejak 15 Maret 2020.
Baca Juga: Ini Kenangan Manis Geoffrey Castillion saat Berseragam Persib Bandung
Keadaan sepak bola Indonesia saat itu sedikit kelimpungan akibat adanya penghentian sementara.
Untuk beberapa hari setelahnya, beberapa klub pun mengambil keputusan.
Ada klub yang tetap melaksanakan latihan, ada pula yang sudah meliburkan kegiatannya karena penghentian kompetisi.
Pasalnya saat itu diputuskan oleh PSSI dan PT LIB bahwa Liga 1 baru akan kembali berlanjut pada bulan Oktober.
Baca Juga: Alasan Diego Assis Pilih Kembali Berkarier di Kompetisi Indonesia
Namun, kala tim sudah bersiap dan memulai latihan, nyatanya Liga 1 harus kembali ditunda.
Permasalahannya saat itu karena pihak Kepolisian tidak memberikan izin keramaian kepada PSSI dan PT LIB untuk menggelar kompetisi.
Akhirnya klub-klub yang sudah bersiap menjalani laga harus pulang lagi ke daerahnya masing-masing.
Selama itu juga para pemain sudah mulai mengalami kesulitan karena adanya pemotongan upah sebanyak 75 persen.
Baca Juga: Garuda Select III Gelar Tes Swab Covid-19, Ada yang Positif?
Itu artinya para pemain hanya menerima 25 persen dari gaji yang semula disepakati dalam kontrak.
Negosiasi ulang pun harus dilakukan oleh klub agar pemainnya dapat bertahan.
Tak lama dari tertundanya lagi Liga 1, rombongan pemain asing yang memutuskan meninggalkan kompetisi di Indonesia pun dimulai.
Meski sebelumnya sudah ada beberapa yang memilih hengkang, namun pada penghentian berikutnya semakin banyak pemain asing yang sudah mulai patah arang.
Baca Juga: Dua Pemain PSIS Semarang Dipanggil untuk TC Timnas U-22 Indonesia
Selain menganggap Liga 1 tidak jelas, upah pun dirasa terlalu kecil.
Kebetulan sebagian liga, baik di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika tetap berjalan meski ada kasus COVID-19 di negara tersebut.
Akhirnya para pemain pun mulai berpaling ke negara lain yang mempunyai kejelasan.
Saat itu PSSI dan PT LIB kembali membuat keputusan untuk menggulirkan Liga 1 pada bulan Februari 2021.
Baca Juga: Kapolri Baru Sudah Dengarkan Jeritan dari Pelaku Sepak Bola Indonesia
Namun hingga bulan Januari, Kepolisian masih kukuh untuk tidak memberikan izin keramaian.
Hingga tiba di pengujung bulan Januari, yang ternyata masih belum menemui titik temu terkait bergulirnya Liga 1.
Harapan para pecinta sepak bola Indonesia pun harus kembali pupus karena Liga 1 gagal bergulir.
Saat itu perasaan yang tengah dialami oleh para pencinta sepak bola Indonesia adalah seperti memiliki sebuah harapan palsu.
Baca Juga: Federasi Thailand dan UAE Jalin Kerja Sama untuk Kemajuan Sepak Bola
Padahal, bulan Februari sudah sangat ditunggu pada saat itu.
Rintangannya pun masih sama seperti sebelumnya, yakni izin keramaian yang masih tidak diberikan oleh pihak Kepolisian.
PSSI dan PT LIB kembali harus gigit jari karena masih sulitnya menggelar Liga 1.
Alhasil, pertemuan pun dilakukan guna membahas nasib Liga 1 yang sudah terhenti setidaknya selama hampir satu tahun.
Baca Juga: Kapten PSM Makassar Minta PSSI dan PT LIB Segera Sambut Umpan dari Kepolisian
Pada hari Rabu, 20 Januari 2020, PSSI memutuskan untuk membatalkan Liga 1 musim 2020.
Rata-rata klub saat itu merasa senang karena akhirnya kejelasan kompetisi bisa didapatkan.
Tidak seperti sebelumnya, bak pikat kehilangan mata atau tak karuan tanpa adanya arah.
Karena hal itu pula, beberapa klub berniat membubarkan tim usai PSSI memutuskan membatalkan jalannya kompetisi.
Baca Juga: Polri Beri Lampu Hijau soal Liga 1, Borneo FC Tak Ingin Terlena
Hal itu dilakukan mengingat masalah finansial yang semakin hari semakin membengkak akibat tidak adanya masukan untuk membiayai kehidupan klub.
Harapan baru datang pada Rabu (3/2/2021) dalam acara webinar "Harapan Olahraga Indonesia di Tengah Pandemi".
Acara yang juga dihadiri Bolasport.com itu turut mengundang Komisaris Besar (Kombes) Polisi Budi Sajidin sebagai pembicara.
Baca Juga: PSSI Merespon Lampu Hijau dari Polri untuk Gelaran Liga 1 2021
Pada acara tersebut, ia mengatakan bahwa saat ini Kepolisian tengah mempertimbangkan untuk memberikan izin bergulirnya kembali Liga 1.
Hal tersebut ia ketahui usai mendapatkan informasi dari Asisten Operasi Kapolri, Dirjen Imam Sugiarto.
"Kemarin saya dapat informasi dari Asisten Operasi Kapolri, Dirjen Imam Sugiarto, yang menyatakan bahwa untuk kegiatan sepak bola kemungkinan bisa dilaksanakan," jelasnya.
"Hal ini sudah dipertimbangkan, mudah-mudahan nanti cabang olahraga lain seperti basket dan bola voli juga bisa dilaksanakan," tambahnya.
Baca Juga: PT LIB Siapkan Satgas Covid-19 hingga Sempurnakan Prokes demi Liga 1
Hanya, masih ada rintangan lain yang harus dilalui oleh PSSI dan PT LIB.
Pasalnya, Budi Sajidin mengungkapkan bahwa izin keramaian bisa didapatkan jika keputusan pelarangan keramaian dicabut.
Pencabutan sendiri hanya bisa dilakukan oleh Kapolri.
"Sebetulnya secara pribadi kami juga ingin kegiatan itu (kompetisi olahraga) dilaksanakan, tetapi kebijakan Bapak Kapolri pada Bulan November sudah ada telegramnya," jelasnya.
Baca Juga: Kondisi Fisik Alami Penurunan, Bek Bali United Siap Kerja Keras
"Melarang mengeluarkan izin keramaian di seluruh Indonesia. Hingga saat ini belum ada pencabutan dan tidak boleh dilaksanakan sehingga pihak Kepolisian dari tingkat mabes sampai polsek tidak boleh mengeluarkan izin keramaian," tambahnya.
Jika pelarangan tersebut tak kunjung dicabut, maka Kepolisian tidak akan pernah memberikan izin kompetisi bergulir sampai kapan pun.
Terlebih seorang polisi dididik untuk selalu loyal kepada atasannya.
"Jadi polisi memberikan telegram kegiatan itu ada dasarnya. Sampai saat ini Polri tidak akan memberikan izin keramaian. Pertimbangan itu sudah dibahas di Mabes Polri. Kami sebagai anak buah akan loyal apabila itu merupakan perintah pemimpin," ungkapnya.
Baca Juga: Pekan Depan, PSSI dan PT LIB Gelar Pertandingan Simulasi Liga 1 dan Liga 2 2021
Atas dasar itu, ada baiknya semua pihak tidak terlalu berharap kepada jalannya kompetisi Liga 1 dalam waktu dekat.
Alasannya karena pelarangan tersebut belum diketahui kapan akan dicabut.
Kalau pun sudah dicabut, tentu butuh beberapa bulan lagi sampai bisa menggelar sebuah pertandingan secara resmi.
Kejadian-kejadian penundaan sebelumnya tentu harus dijadikan sebuah pelajaran untuk tidak terlalu berharap.
Baca Juga: Ilija Spasojevic Tolak Klub Besar Thailand demi Bertahan di Bali United
Dengan tidak menyimpan harapan terlalu besar kepada berjalannya Liga 1 dalam waktu dekat, tentu dapat meminimalisir rasa sakit yang dirasakan jika nantinya penundaan harus terus berlarut.
Berbeda jika kepolisian sudah mengetuk palu tanda pelarangan telah dicabut.
Yang perlu diingat bahwa segala sesuatunya masih dapat terjadi karena pandemi COVID-19 masih belum usai dan selalu membuat semua hal mudah berubah-ubah.
Sebagai contohnya dalam penerapan pemberlakuan PSBB yang dapat datang dan pergi dengan cepat.
Baca Juga: Dua Kiper Persib Dipanggil TC Timnas U-22 Indonesia untuk SEA Games 2021
Kala diberlakukannya PSBB, tentu suatu daerah akan menerapkan pembatasan kegiatan warganya.
Entah apa yang terjadi nantinya jika ternyata angka COVID-19 melonjak kian tinggi.
Tidak menutup kemungkinan kompetisi harus terhenti seperti yang sudah terjadi kepada Liga Filipina, Liga Thailand, dan Liga Vietnam.
Belum lagi waktu minimal dua bulan yang dibutuhkan untuk para pemain dalam mempersiapkan diri menjadi salah satu faktor Liga 1 tidak akan berlangsung dalam waktu dekat.
Baca Juga: Siap Jalani Latihan Perdana, Bali United Langsungkan Tes PCR
Juga turnamen pramusim yang diinginkan oleh banyak pihak menjadi faktor lainnya mengapa Liga 1 masih akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Untuk waktu idealnya, Liga 1 ada baiknya kembali bergulir dalam lima atau enam bulan ke depan.
Itu artinya Liga 1 akan disebut ideal jika kembali digelar di bulan Juli atau Agustus 2021.
Baca Juga: Rencana Liga 1 2021 di Kota Solo dan Dua Tim Ini Tampil di Laga Pembuka
Hitungan kasarnya, para klub harus menyiapkan pemain untuk waktu dua sampai tiga bulan.
Sisanya dipersiapkan untuk melangsungkan turnamen pramusim.
Yang pasti, untuk seluruh pencinta sepak bola di Indonesia, sabar merupakan tindakan yang paling tepat dalam menghadapi situasi seperti saat ini.
Baca Juga: Nasib Kurang Beruntung Striker Timnas Malaysia Penghancur Timnas Indonesia