Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Untuk sisi positifnya, ia dapat lebih intens dalam hal latihan.
"Situasi ini memang tidak ideal. Akan tetapi kami bisa menjadi lebih intens latihan dan lebih akrab satu sama lain," kata Shaban.
Dengan jumlah yang dibatasi, pemain merasa dapat lebih banyak berkomunikasi tentang taktik pertandingan satu sama lain.
Belum lagi dalam kondisi seperti ini semua pemain saling mendukung satu sama lain dan membuat semakin lebih intim dan kompak.
Baca Juga: Daripada Tarkam, Pemain Bola Disarankan Cari Rejeki Lewat Medsos
“Kami lebih banyak berkomunikasi tentang apa yang harus dilakukan saat bertanding. Selain itu juga, bisa lebih banyak membicarakan hal-hal seputar latihan. Bagaimana evaluasi latihan tadi, lalu nanti akan latihan apa, harus apa saja yang menjadi catatan perbaikan, dan sebagainya. Intinya kami selalu saling mendukung satu sama lain, jadi semakin intim dan lebih kompak," kata Faiz Maulana.
Ada juga Fernando Pamungkas yang berbicara bahwa ia dan rekan lainnya menjadi lebih banyak bersantai di asrama.
Selama waktu bersantai tersebut, ia dan yang lainnya biasa menghabiskan waktu dengan bermain game dan musik.
“Selain latihan, kami biasanya melakukan banyak hal saat bersantai di asrama. Bisa bermain game, bermain gitar, dan sebagainya. Menurut saya kekompakan di bubble ini lebih terjalin,” ujar Fernando Pamungkas.
Baca Juga: Belanja Akhir Pekan Jadi Sarana Refreshing Pemain Garuda Select di Inggris