Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ditambah lagi pendukung Persib, bobotoh memenuhi stadion, tentu saja bukan hal mudah, tetapi walaupun begitu tekanan tersebut dijadikan motivasi untuknya.
"Merasa grogi begitu. Merasa merinding melihat bobotoh yang luar biasa saat itu. Cuma ya motivasi lebih meningkat saat lawan Persib. Itu pasti meningkat, bahkan lebih berkali-kali lipat," ujar Abdul Aziz sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube Persib.
Bahkan setelah Borneo FC dinyatakan menang tim berjulukan Pesut Etam tersebut harus pulang dengan barakuda.
Menurut Aziz ketegangan itu semakin bertambah karena saat itu bobotoh dalam keadaan memanas.
Baca Juga: Pemain Indonesia Ini Bicara Beban Usai Ditunjuk Jadi Kapten Oleh Legenda Chelsea
"Pada saat menang di sini, kami pulang pakai barakuda. Karena saat itu bukan ke Aziz saja tapi memang ke tim Borneo FC, yang dinilai selebrasi terlalu berlebihan juga. Jadi bobotoh merasa panas juga," ucapnya.
Oleh karena itu, Aziz merasa momen saat itu menjadi momen yang paling membuatnya grogi sekaligus ingin terus memberikan yang terbaik sebagai pemain profesional.
Namun, di dalam lubuk hatinya tentu saja Aziz berkecamuk karena ia merasa senang dengan membawa Borneo FC keluar sebagai pemenang dan berhak melaju ke final.
Tetapi rasa sesak pun menyelimutinya saat harus menaklukkan klub impiannya sendiri, bahkan ia mengaku merasa seperti maling yang membawa kabur sesuatu yang berharga dari tim kesayangannya.
Baca Juga: 3 Kali Bobol Gawang Bayern Muenchen, Tim Promosi Bundesliga Bikin Rekor Langka
"Di sisi lain seneng karena tim Aziz menang, cuma saya merasa kayak jadi maling gitu. Saya merasa menjadi musuh kepada bobotoh saat itu," tuturnya.
Tentu saja kenangan itu akan selalu melekat dan menjadi bagian dari cerita hidup Aziz.
Tetapi ia mengaku semua itu bagian dari pengalamannya sehingga ia bisa memperkuat tim impiannya saat ini.