Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya juga akan mencoba menjadi lebih cepat, tetapi saya tidak akan terburu-buru dan melakukannya secara bertahap," imbuhnya.
Marini sebelumnya mengaku bahwa dia telah belajar dari kesalahan Francesco Bagnaia, pembalap Ducati sekaligus rekannya di Akademi VR46.
Bagnaia pada musim debutnya sanggup mencuri perhatian setelah mencetak waktu lap tercepat kedua pada tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Namun, juara dunia Moto2 2018 tersebut kesulitan untuk tampil kompetitif lantaran tidak dapat beradaptasi dengan Desmosedici, utamanya dalam teknik pengereman.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2021 - Pembalap Mulai Geber Motor Besok, Mandalika Tunggu Nasib
Di samping proses adaptasi, Marini juga telah melakukan persiapan khusus untuk meningkatkan kekuatan fisiknya.
Sudah bukan menjadi rahasia bahwa Desmosedici GP dan motor dengan konfigurasi mesin V4 lain di MotoGP memiliki reputasi sulit untuk dikendalikan.
Tubuh yang berotot menjadi ciri khas pembalap motor V4 seperti eks pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, sampai juara MotoGP enam kali, Marc Marquez (Repsol Honda).
Kekuatan fisik serta ketahanan pun menjadi fokus dari persiapan yang dilakukan Marini menjelang kiprahnya sebagai pembalap motor Ducati di MotoGP.
Baca Juga: Sedikit Optimisme di Balik Perjudian Ducati dengan Duet Anak Baru pada MotoGP 2021