Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aprilia Manganang kini bisa dinyatakan sebagai laki-laki. Dilansir dari Kompas.com, Andika Perkasa mengatakan Aprilia mengidap hipaspodia.
"Dari hasil pemeriksaan, ternyata Apilia Manganang lebih memiliki organ laki-laki, bahkan tidak ada ditemukan organ internal jenis kelamin wanita," tutur Andika Perkasa.
"Pemerikasaan hormonal juga demikian. Secara faktual dan ilmiah, kita bisa meyakini Aprilia Manganang adalah laki-laki," ucap Andika Perkasa menambahkan.
Hipaspodia merupakan kelainan medis langka yang membuat lubang saluran kencing berada di bagian bawah alat vital dan bukannya di ujung.
Keterbatasan fasilitas medis saat kelahiran membuat Aprilia Manganang ditetapkan sebagai perempuan dalam akta kelahiran maupun KTP.
Perawakan laki-laki membuat Aprilia Manganang mengalami tekanan dalam kariernya sebagai pevoli. Gendernya kerap dipertanyakan.
Aprilia Manganang di sisi lain lebih nyaman berpenampilan tomboi layaknya laki-laki.
Dalam wawancara dengan Juara.net pada 2017, atlet kelahiran Tahuna, Sulawesi Utara, 27 April 1992, menceritakan kesulitannya ketika harus berpenampilan feminim.
Baca Juga: Perjuangan Aprilia Manganang Melawan Cedera Hingga Trauma Bertanding