Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Status medali yang diraih Aprilia Manganang di SEA Games menjadi pertanyaan usai eks pevoli putri nasional itu dinyatakan sebagai laki-laki pada Selasa (9/3/2021).
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI, Jendral Andika Perkasa dalam konferensi pers mengumumkan temuan Aprilia Manganang dinyatakan sebagai laki-laki pada Selasa (9/3/2021).
Andika Perkasa mengonfirmasi jika Aprilia Manganang menjalani pemeriksaan medis sejak 3 Februari 2021 di RSPAD Gatot Soebroto.
Pemeriksaan ini dilakukan usai beberapa pejabat TNI merasa ada yang janggal dengan kondisi fisik Aprilia.
Dilansir BolaSport.com dari Kompas.com dan Tribunnews, hasil pemeriksaan telah keluar dan Aprilia Manganang dinyatakan sebagai laki-laki seutuhnya.
Baca Juga: Rekan Seperantauan Syahrian Abimanyu Siap Hadirkan Gaya Segar Serangan Newcastle Jets
"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua," kata Andika Perkasa di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).
"Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," imbuhnya.
Kini pertanyaan lain muncul soal status prestasi Aprilia Manganang saat menjadi pevoli putri nasional.
Perlu diketahui Aprilia sebelumnya adalah pevoli putri dengan deretan prestasi di antaranya juara 4 kali Proliga, peraih medali perak di SEA Games 2017 dan perunggu di SEA Games 2013, 2015.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali menilai perlu dilakukan koordinasi dengan federasi olahrag internasional terkait status prestasi yang diraih Aprilia
Hal ini menurut Zainudin Amali bukan jadi kewenangan Kemenpora, tetapi Komite Olimpiade Nasional (NOC).
"Perubahan jenis kelamin Aprilia Manganang pertama kali diumumkan Kasad dari hasil pemeriksaan RSPAD," kata Zaiunudin Amali seperti dilansir BolaSportcom dari Kompas.com.
Baca Juga: Berharap Lawan Manny Pacquiao, Jawara Tinju Waspadai 2 Hal Ini
"Kami (Menpora), federasi, dan cabor juga baru tahun informasi ini dari pengumuman tersebut."
"Kami serahkan semua ke NOC. Pemerintah terlalu jauh jika harus masuk ke situ. Itu tugasnya NOC. Kita lihat saja nanti hasilnya seperti apa," tambahnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, Sekretaris Jendral NOC, Ferry Kono mengonfirmasi kepada Kompas.com tak masalah dengan satus prestasi Aprilia Manganang karena tidak ada unsur kesengajaan.
Sementara untuk medali SEA Games, Ferry menjelaskan tidak masalah selama tidak ada negara yang mengajukan banding.
"Terkait medali, nantinya akan menjadi kewenangan Southeast Asia Games Federation (SEAGF). Namun, menurut kami seharusnya Aprilia sudah mendapatkan pengakuan teknis pada saat technical meeting sebelum event berlangsung," kata Ferry dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kami nantinya juga akan berkomunikasi dengan Komisi Sport and Rule SEAGF."
"Akan tetapi, bila tidak ada negara lain yang melakukan banding terhadap keputusan pada SEA Games lalu, tentu isu tersebut tidak perlu dikhawatirkan," tambahnya.
Pada Sea Games 2015, Aprilia Manganang pernah mendapat gugatan dari timnas Filipina terkait jenis kelaminnya.
Akan tetapi protes Filipina ditolak oleh Komite Penyelenggara SEA Games 2015 kala itu, SINGSOC.
Aprilia Manganang tetap diperbolehkan membela timnas putri dan berhasil mempersembahkan medali perunggu.