Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usai 'Dicurangi', Peraih Perak Olimpiade Rio 2016 Harapkan Wasit Lebih Baik pada All England Open 2021

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 13 Maret 2021 | 10:55 WIB
Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, berpose setelah menjalani laga semifinal Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019). (LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda campuran Malaysia, Goh Liu Ying, berharap turnamen All England Open 2021 akan memiliki skuad wasit yang lebih baik.

Asa ini tak lepas dari pengalaman pahit yang didapat Goh Liu Ying dan rekannya di lapangan, Chan Peng Soon, pada laga perempat final Swiss Open 2021.

Saat itu, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying terpaksa menerima keputusan kontroversial dari wasit alias umpire yang memimpin jalannya pertandingan mereka melawan wakil Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje.

Imbasnya, Chan/Goh kalah dengan skor 21-14, 19-21 15-21 dan gagal menembus semifinal.

Baca Juga: Valentino Rossi Akhiri Tes Pramusim MotoGP 2021 dengan 'Good Feelings'

Dikutip dari The Star, Chan/Goh tengah berada dalam posisi tertinggal 10-14 ketika keputusan kontroversial sang umpire muncul.

Goh menilai, sang umpire melakukan kesalahan karena memberi poin kepada pasangan lawan meskipun pukulan forehand smash dari Chan mendarat mulus di sisi dalam area belakang lapangan musuh.

Walau Chan/Goh kemudian mampu menyamakan skor menjadi 17-17, pada akhirnya mereka kalah dengan margin dua poin pada gim kedua.

Baca Juga: Hasil Kombinasi Tes Pramusim MotoGP 2021 - Badai Pasir Bantu Ducati Jadi yang Terdepan

Goh Liu Ying meyakini, andai keputusan kontroversial dari sang umpire tak terjadi, hasil akhir gim kedua bisa saja berbeda.

Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu pun berharap kejadian serupa tak terjadi lagi pada turnamen-turnamen berikutnya, termasuk yang terdekat, All England Open 2021.

"Saya mengangkat masalah ini bukan karena kami kalah, hanya, kami kesulitan menerima penyebab kekalahan kami. Poin itu layak kami menangi," tutur Goh Liu Ying,

 

The Star
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying saat di Malaysia Masters 2019.

"Hakim garis sudah menunjuk bahwa koknya masuk, tetapi kemudian umpire menganulir hal itu dengan alasan dia melihat sendiri koknya keluar."

"Hal itu tidak bisa dipercaya. Kami tidak bisa meminta challenge karena lapangan pertandingan kami tidak dilengkapi dengan sistem hawkeye."

"Saya hanya berharap kesalahan seperti ini tidak akan terjadi lagi pada pertandingan-pertandingan berikutnya dan BWF bisa memperhatikan isu ini," kata Goh menegaskan.

Baca Juga: Jadwal UFC Vegas 21 - Leon Edwards Vs Belal Muhammad di Minggu Pagi

Sejauh ini, sistem hawkeye memang hanya tersedia di lapangan utama alias lapangan yang disiarkan di televisi.

Hal tersebut tak lepas dari mahalnya biaya pemakaian sistem tersebut.

Untuk satu lapangan, biaya sistem hawkeye bisa mencapai 70 ribu dolar AS atau sekitar Rp1 miliar.

Kendati sulit dipenuhi dalam waktu dekat, Goh Liu Ying berharap sistem hawkeye bisa segera diterapkan di semua lapangan pertandingan untuk turnamen level world tour.

"Secara realistis, hal itu cukup mustahil. Harapan saya sekarang adalah para umpire bisa mengurangi keputusan buruk," ucap Goh.

Baca Juga: Axelsen Sedang Jadi Raja Tega, Pawangnya Belum Pede Bisa Juara di All England Open 2021

Turnamen All England Open 2021 dijadwalkan berlangsung di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, 17-21 Maret mendatang.

Chan Peng Soon/Goh Liu Ying akan mengawali perjuangan mereka dengan menghadapi wakil Denmark, Mathias Thryrri/Mai Surrow, pada babak kesatu.

Sejak tampil pada tahun 2009, pencapaian terbaik Chan/Goh ialah menjadi runner-up pada All England Open 2017.

Tahun ini, Chan/Goh menempati posisi unggulan ketiga.

Artinya, di atas kertas, peluang terbaik Chan/Goh ialah menjadi semifinalis.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P