Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pihak klub lalu memutar otak, menyediakan smartphone untuk mengubungi penerjemah Bahasa Indonesia dari jauh.
Pada awalnya konferensi pers cukup lancar, tetapi tiba-tiba ada suara anak kecil yang terdengar dari smartphone sang penerjemah.
Ternyata, sang penerjemah merupakan ibu dari seorang anak dan ia meminta maaf karena melakukan pekerjaannya sambil mengasuh anak.
Setelah ditunda beberapa menit, Ansan mendapat penerjemah baru untuk Asnawi.
Namun masalah baru muncul ketika ia tak mengerti istilah sepak bola.
Sang penerjemah gagal mendeskripsikan maksud Asnawi yang mengatakan dirinya suka mengirim bola silang (crossing).