Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak hanya di stadion, keberangkatan bus pemain juga tidak boleh dipenuhi pemain dan ofisial. PT LIB menyiapkan dua bus untuk mengangkut para pemain ke stadion dengan maksimal masing-masing kendaraan diisi 22 orang. Seluruh pemain harus tetap menggunakan masker dan tiba di stadion 100 menit sebelum bertanding.
Sesampainya di stadion, ada pengecekan suhu untuk pemain dan ofisial. Suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius dilarang masuk ke stadion. Saturasi oksigen perifer harus di atas 95 persen. Gerbang masuk dan jalur berbeda ke ruang ganti disiapkan panpel pertandingan. Awak media pun dilarang untuk melakukan wawancara dengan pemain dan pelatih.
Di dalam ruang ganti juga ada aturan untuk tetap menjaga jarak. Sebelum dimasuki para pemain, ruang ganti sudah dalam kondisi bersih pasca disemprot cairan disenfektan. Tertulis juga larangan selain pemain dan ofisial dilarang masuk ke ruang ganti.
Baca Juga: Torino Vs Juventus - Il Toro Siap Manfaatkan Krisis I Bianconeri
Saat memasuki lapangan untuk pemanasan, kedua tim dilarang berkerumun di zona 2. Masing-masing tim harus bergantian masuk ke dalam lapangan dan diberikan waktu 30 menit untuk berlatih di dua sisi kiri dan kanan. Menjelang pertandingan, tidak ada anak kecil atau player escort yang mengiringi pemain ke lapangan.
Kedua tim juga dilarang berjabat tangan termasuk dengan wasit. Kedua tim hanya saling menghormati dengan posisi berhadapan dengan diakhiri tepuk tangan. Foto tim juga harus tetap menjaga jarak.
Di dalam pertandingan juga banyak peraturan ketat yang harus dijalankan pemain dari kedua tim. Ketika ada gol tercipta, selebrasi untuk merayakannya juga tidak boleh berkerumun. Botol minum pun juga tidak boleh dipakai bersama-sama.
Baca Juga: Pelatih Persiraja Bertekad Antarkan Torres ke Timnas Indonesia
Selebrasi gol menjadi hal aneh bila tidak dilakukan bersama-sama. Meski begitu, banyak cara untuk para pemain melakukannya. Seperti yang dilakukan oleh Persib Bandung. Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, meminta kepada anak-anak asuhnya untuk tetap merayakan gol bersama-sama.
"Kami menyadari bahwa ada peraturan untuk selebrasi gol. Saya pun berbicara dengan pemain bagaimana nanti apabila ada yang mencetak gol. Akhirnya kami putuskan untuk merayakannya di tengah lapangan."