Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hal ini diputuskan setelah TOGOC dan IOC membatasi akreditasi hanya untuk mereka yang
memiliki "peran penting dan operasional" pada multievent.
Kebijakan tersebut juga dipastikan bakal memengaruhi akreditasi VIP yang diperuntukkan bagi tamu negara.
"Kami harus mengikuti kebijakan yang dibuat karena orang-orang yang bisa masuk Jepang sangat terbatas. Sampai saat ini yang sudah pasti itu untuk dignitaries, dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden," ucap Ferry.
"Selebihnya kami masih menunggu kepastian kuota akreditasi untuk pejabat lainnya," kata Ferry.
Menurut Ferry, NOC Indonesia saat ini terus meningkatkan komunikasi untuk mempertanyakan kejelasan regulasi tersebut.
Berdasarkan informasi terakhir yang diterima NOC Indonesia, pembahasan terkait kuota tamu negara ini kemungkinan baru dibahas oleh IOC dan TOGOC pada akhir April.
"Tentu kami tetap aktif bertanya kepada IOC tentang regulasi ini, khususnya bagi para dignitaries serta NOC Family. Satu sisi kami harus menghormati kebijakan pemerintah Jepang terkait siapa saja yang bisa masuk ke sana," tutur Ferry.
"Kami berharap bisa mendapat kelonggaran, meski apa pun keputusannya nanti tetap harus kami patuhi," ujar Ferry.
Baca Juga: Franco Morbidelli: Saya Mampu Bersaing, tetapi Masih Berjuang