Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, menceritakan rahasia di balik kemenangannya pada MotoGP Doha 2021.
Fabio Quartararo telah sukses mempersembahkan kemenangan perdananya bersama tim pabrikan Monster Energy Yamaha.
Momen itu terjadi tatkala Fabio Quartararo mengaspal pada balapan seri kedua MotoGP Doha 2021 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (4/4/2021).
Fabio Quartararo menebus penampilan kurang memuaskan pada seri sebelumnya di sirkuit yang sama.
Baca Juga: Marc Marquez Kembali pada MotoGP Portugal 2021, Rival: Siapa Takut
Pada balapan pembuka musim ini dalam seri MotoGP Qatar 2021, Fabio Quartararo finis di urutan kelima.
Kendala dirasakan Fabio Quartararo di mana dia mengeluhkan kinerja ban belakang yang kurang mumpuni.
Situasi berbalik pada balapan kedua, Fabio Quartararo seolah telah belajar dari performa sebelumnya.
Melaju di atas motor YZR-M1, pembalap asal Prancis tersebut tampil luar biasa pada MotoGP Doha 2021.
Baca Juga: Marc Marquez Akan Balapan Lagi, Begini Reaksi 2 Legenda MotoGP
Start dari urutan kelima, Fabio Quartararo mampu merangsek ke baris depan meski dia sempat tercecer.
Dengan penampilan menjanjikan sepanjang 22 putaran, Fabio Quartararo sukses merebut kemenangan.
Dalam sebuah kesempatan, pembalap berjuluk El Diablo itu membeberkan pengamalannya selama dua akhir pekan lomba di Qatar.
Baca Juga: Keyakinan Tabib MotoGP, Marc Marquez Bisa Langsung Raih Podium Saat Kembali
Berbicara soal hasil kurang memuaskan pada seri pembuka, Fabio Quartararo mengaku bahwa itu terjadi karena dia membalap seperti seorang rookie alias pemula.
Fabio Quartararo hanya sekadar melaju cepat tanpa memanfaatkan mapping mesin untuk menjaga usia ban belakang.
"Saya berkendara seperti pemula," ucap Fabio Quartararo, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Saya tidak bermain-main dengan mapping mesin dan tanpa menjaga ban belakang," Tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Gagal di Qatar, Joan Mir Ingin Bangkit pada MotoGP Portugal 2021
Saking kecewanya, pembalap berusia 21 tahun itu sampai menghabiskan tiga hari di hotel untuk menemukan strategi yang jitu.
Beruntung, Fabio Quartararo mampu memperbaiki kekurangannya untuk membawa pulang poin penuh dari hasil kemenangan.
"Saya menghabiskan waktu selama tiga hari di hotel," kata Fabio Quartararo menjelaskan.
"Saya berpikir tentang mengapa tidak saya menggunakan otak saya selama membalap," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: 'Rossi adalah Boneka dengan Pasukan Penggemar dan Pembalap Lain Hanya Pendukung'