Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Calon Suksesor Greysia Polii Nilai Mundur dari Pelatnas yang Terbaik

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 3 Mei 2021 | 23:15 WIB
Pemain ganda putri nasional Indonesia, Putri Larasati. (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Salah satu calon suksesor Greysia Polii, Putri Larasati, menilai keputusannya mundur dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) PP PBSI adalah keputusan terbaik.

Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, tim ganda putri Indonesia baru saja kehilangan satu pemain mereka karena cedera lutut yang berkepanjangan.

Dia adalah Putri Larasati, peraih medali emas Kejuaraan Nasional 2019 bersama Jesita Putri Miantoro.

Atlet yang akrab disapa Laras itu memutuskan mundur dari pelatnas karena merasa tak sanggup mengikuti program latihan di sana.

Baca Juga: Cedera Paksa Calon Suksesor Greysia Polii Mundur dari Pelatnas

Ketidakmampuan Laras ini berkaitan dengan cedera lutut kiri yang tak kunjung sepenuhnya pulih.

Padahal, Laras sudah menjalani dua kali operasi untuk menyembuhkan cederanya tersebut.

Namun, tindakan medis tersebut masih belum bisa mengembalikan Laras ke kondisi terbaiknya.

Baca Juga: Positif Covid-19, Viktor Axelsen Harus Puas Dapat Perak di Kejuaraan Eropa 2021

"Sudah dua kali operasi, tetapi saya masih merasakan sakit yang amat sangat," ucap Laras, dikutip dari Badminton Indonesia.

"Ini membuat saya tidak bisa menjalankan program latihan. Jadi, keputusan mundur adalah keputusan yang terbaik," kata Laras lagi.

Lebih lanjut, Laras mengucapkan terima kasih kepada PP PBSI dan tim pelatih ganda putri di sana karena telah memberinya kesempatan untuk menjadi penghuni pelatnas.

Ke depannya, Laras akan melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi.

Baca Juga: Derita Tiada Akhir Bikin Kento Momota Lebih Hargai Kariernya di Bulu Tangkis

"Saya akan kuliah sambil bekerja. Insya Allah, targetnya mau jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil)," tutur Laras.

Putri Larasati tercatat masuk pelatnas pada tahun 2020, usai menjadi kampiun pada Kejuaraan Nasional 2019 bersama rekannya, Jesita Putri Miantoro.

Setahun berada di pelatnas, atlet yang akrab disapa Laras itu naik kelas dari pratama ke utama.

Baca Juga: Korea dan Taiwan Dukung Indonesia soal Perubahan Sistem Skor

Namun, cedera lutut kiri yang tak kunjung pulih 100 persen memupus asa Laras untuk berprestasi.

Laras lalu menjalani operasi lutut kedua pada bulan September tahun lalu.

Saat itu, dia didiagnosis mendapat cedera ACL dan kerusakan tulang rawan di bawah tempurung lutut.

Baca Juga: Shesar Hiren Rhustavito Kaget Babak Pertama Spain Master 2021 Lawan Wakil Indonesia

Setelah operasi, Laras diberi waktu dan program penguatan untuk memulihkan kondisinya.

Tujuh bulan pasca-operasi, Laras kembali dipanggil ke pelatnas, tetapi rasa sakit yang masih tidak tertahankan memaksa dia membulatkan tekad untuk mundur.

Mundurnya Laras menjadi kehilangan tersendiri bagi tim ganda putri utama dan disayangkan oleh sang pelatih, Eng Hian.

Sebab, sepeninggal Laras, jumlah skuad ganda putri kini menjadi ganjil.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P