Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak tanggung-tanggung, Ridwan Madubun menyebutkan bahwa integritas kompetisi bisa dipertanyakan apabila wacana tersebut diterapkan.
Menurutnya aturan tersebut hanya akan melahirkan orang-orang yang sibuk melakukan pengaturan skor ataupun jual beli pertandingan.
"Seburuk apa pun kondisi tim saat ini kami pasti ingin tetap jalankan regulasi. Tanpa degradasi sudah pasti mengabaikan sporting merit, integritas kompetisi patut diragukan, dan makin lebar peluang dilakukannya 'jual-beli pertandingan'. Apakah ini tujuannya? Entahlah," ucapnya.
Baca Juga: Permintaan PT LIB kepada Masyarakat dan Rasa Terima Kasihnya untuk Kemenkes
Ridwan bahkan mengaku bahwa sebelumnya ia juga diajak untuk menyuarakan agar Liga 1 digelar tanpa degradasi.
Namun, menurutnya itu tak patut dan tak benar, sehingga ia memastikan Persipura akan menolak hingga akhir.
Baca Juga: Statistik Arthur Irawan di Piala Menpora Sebelum Dipanggil ke Timnas Indonesia
"Minggu lalu Persipura diajak juga untuk suarakan Tanpa Degradasi, tapi saya tolak, kami mau sesuai aturan saja," tuturnya.
"Katanya lagi susah karena Covid-19, ya mengapa tidak bikin turnamen panjang saja? Supaya tidak merusak marwah kompetisinya."
Baca Juga: Komentar Pedas Ketua The Jak Mania soal Liga 1 Tanpa Degradasi
Meski begitu, penghapusan degradasi itu masih sekadar wacana karena keputusan resminya akan ditentukan di Kongres Tahunan PSSI pada 29 Mei mendatang.
Nantinya, di dalam Kongres Tahunan itu akan disepakati bersama-sama oleh 18 klub Liga 1 apakah bakal diterapkan tanpa degradasi atau tidak.