Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kasus Kematian Maradona, Dokter Pribadi dan 6 Tenaga Medis Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana

By Rebiyyah Salasah - Jumat, 21 Mei 2021 | 17:00 WIB
Diego Maradona berpose dengan dokter pribadinya, Leopoldo Luque, usai menjalani operasi hematoma subdural. (TWITTER.COM/TANZANIAUPDATES)

Laporan Dewan Medis menyimpulkan bahwa Maradona menderita kesakitan dalam waktu lama dan tidak menerima perawatan yang memadai serta masih bisa hidup jika dia dirawat di rumah sakit dengan benar.

Menurut laporan itu, tanda-tanda risiko hidup pasien diabaikan dan menambahkan bahwa Maradona menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode penderitaan yang berkepanjangan setidaknya selama 12 jam.

Perawatan yang diterima Maradona di rumah tidak memenuhi persyaratan minimum untuk pasien dengan riwayat kesehatannya. 

Maradona dinilai akan bertahan dengan rawat inap yang memadai.

Baca Juga: Terungkap, Diego Maradona Tinggalkan Harta Karun Rp 1,4 Triliun Sebelum Wafat

Julio Rivas, pengacara Luque, mengatakan pada awal bulan ini bahwa laporan forensik medis cacat, bias, dan tanpa dasar ilmiah.

Maradona sendiri pernah mengalami serangkaian masalah kesehatan, beberapa karena kelebihan obat-obatan dan alkohol.

Pemilik gol Tangan Tuhan itu dilaporkan hampir meninggal pada tahun 2000 dan 2004.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P