Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Klub-klub pendiri telah menderita akibat tekanan, ancaman, dan serangan yang tidak dapat diterima dari pihak ketiga untuk meninggalkan proyek ini dan menghentikan hak serta kewajiban mereka untuk memberikan solusi bagi ekosistem sepak bola melalui proposal konkret dan dialog yang konstruktif," begitu bunyi pernyataan bersama Madrid, Barca, dan Juve seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Kami menyesal melihat rekan-rekan kami dan mitra pendiri proyek Liga Super sekarang dalam posisi yang tidak konsisten dan kontradiktif ketika menandatangani sejumlah komitmen dengan UEFA."
Baca Juga: Belum Genap Setahun Bergabung, Alex Telles Akan Dijual Man United
"Kami tegaskan bahwa, untuk menghormati sejarah kami, untuk mematuhi kewajiban kami terhadap pemangku kepentingan dan penggemar kami, demi kebaikan sepak bola, dan untuk keberlanjutan finansial sektor ini, kami memiliki kewajiban untuk bertindak secara bertanggung jawab dalam menemukan solusi yang memadai, terlepas dari tekanan dan ancaman yang tidak dapat diterima dan berkelanjutan yang diterima dari UEFA."
"Kami sepenuhnya menyadari keragaman reaksi terhadap inisiatif Liga Super dan, akibatnya, perlu merefleksikan beberapa alasan di antaranya."
"Kami siap untuk mempertimbangkan kembali pendekatan yang diusulkan, jika perlu," lanjut mereka.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah dari Afghanistan, Egy Maulana Vikri Cetak Gol dan Nyaris Jadi Penyelamat
Sikap Barcelona, Juventus, dan Real Madrid yang bersikukuh dengan Super League pun akhirnya memaksa UEFA mengambil tindakan untuk menghentikan proyek tersebut.
Pada Rabu (26/5/2021), UEFA mengeluarkan sebuah pengumuman yang menyatakan bahwa mereka telah membuka proses melawan Barcelona, Juventus, dan Real Madrid untuk peran mereka dalam rencana ESL.
"Setelah penyelidikan yang dilakukan oleh UEFA Ethics and Disciplinary Inspectors sehubungan dengan apa yang disebut proyek 'Super League', proses disipliner telah dibuka terhadap Real Madrid CF, FC Barcelona, dan Juventus FC karena kemungkinan pelanggaran kerangka hukum UEFA," bunyi pernyataan itu seperti dilansir BolaSport.com dari laman resmi UEFA.