Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Belum lama ini, Bambang Pamungkas menyampaikan satu keresahan yang dirasakannya di timnas Indonesia.
Walaupun sudah tidak lagi berperan sebagai pemain timnas Indonesia, Bambang Pamungkas pun tetap menunjukkan perhatiannya.
Perhatiannya itu diperlihatkan Bambang Pamungkas dengan mengungkapkan keresahannya di timnas Indonesia.
Keresahan yang dirasakan Bambang Pamungkas ini tentu saja penting bagi timnas Indonesia.
Terlebih, Bambang merupakan sosok yang sempat lama berada di skuat Garuda.
Bepe, sapaan Bambang Pamungkas, lebih dari satu dekade pernah memperkuat timnas Indonesia atau sejak debut sekitar tahun 1999.
Dengan jangkauan waktu itu, legenda Persija Jakarta tersebut pun mempunyai keresahan yang dirasakannya di timnas Indonesia.
Baca Juga: Sempat Diisukan Hengkang dari PSM Makassar, Wiljan Pluim Beri Jawaban
Baru-baru ini, Bambang Pamungkas pun mengungkapkan satu keresahannya.
Hal itu dibeberkan oleh Bambang dalam bincang-bincang pada channel YouTube Vincent and Desta, 24 Mei 2021.
Satu keresahan Bepe yakni masih maraknya sesuatu hasil positif yang ingin diperoleh secara instan yakni dengan seringnya bergonta-ganti pelatih.
Baca Juga: Gabung PSMS Medan, Eks Rekan Mantan Liverpool Ini Punya Alasan Unik
"Ya kita masih selalu berpikir instan tentang hasil. Itu satu hal yang harus kita ubah," kata Bambang Pamungkas seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube Vincent and Desta.
"Kita punya pelatih bagus, terutama pelatih tim nasional. Pelatih bagus, progress-nya bagus, tapi karena tidak juara akhirnya diganti."
"Anda bisa bayangkan, saya di tim nasional (Indonesia) itu 13 tahun dan selama itu sudah ada 11 pelatih. Jadi, rata-rata itu setahun dua bulan atau tiga bulan itu ganti. Seharusnya tidak begitu."
Baca Juga: Dua Solusi Bambang Pamungkas untuk Prestasi Timnas Indonesia
"Seharusnya kita kontrak jangka panjang, kita lihat progresnya, baru kita tentukan dia itu berhasil atau tidak."
"Tapi, kalau cuma sekali event, terus ganti (pelatih), sekali event, terus ganti. Yang kasian bukan hanya pelatihnya, namun juga pemainnya nanti."
"Karena jika sang pemain sudah beradaptasi, namun tiba-tiba diganti (pelatihnya) ya berubah lagi. Itulah progress kita tersendak ya salah satunya gara-gara itu. Itu hanya pendapat pribadi saya," tambah Bepe.