Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nestapa akibat cedera ACL bukan kali ini saja dihadapi Carolina Marin.
Marin menderita cedera ACL pada lutut kanannya ketika melakoni final Indonesia Masters di Istora Senayan pada 2019.
Cedera ACL pertamanya membuat Marin harus menjalani pemulihan selama delapan bulan sebelum kembali beraksi di lapangan.
Harus mengubur mimpi untuk kembali merebut emas di Olimpiade, Marin mendapat dukungan moral dari rivalnya.
Baca Juga: BWF Tutup Masa Kualifikasi, Indonesia Kirim 7 Wakil pada Olimpiade Tokyo 2020
Dukungan yang mengalir salah satunya datang dari Pusarla V. Sindhu, lawan yang dihadapi Marin di final Olimpiade Rio 2016.
Marin menjadi salah satu rival terbesar Sindhu dalam karier bulu tangkisnya.
Marin dan Sindhu saling berhadapan sebanyak 14 kali (9-5) dalam turnamen resmi dengan 4 pertemuan di antaranya terjadi pada babak final.
Pertemuan terakhir Marin dan Sindhu terjadi pada final Swiss Open 2021 pada Maret lalu dengan hasil kemenangan bagi Marin.
Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Diharapkan Raih 2 Emas Olimpiade Tokyo di Tengah Pandemi Covid-19