Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Episode terakhir The Apprentice: ONE Championship Edition dijadwalkan tayang Senin (14/6/2021) di Kompas TV mulai pukul 22.00 WIB.
Panggung disajikan untuk dua kandidat terakhir dalam memperebutkan tawaran pekerjaan senilai 250 ribu dolar AS atau sekitar 3,5 miliar rupiah.
Pemenang The Apprentice: ONE Championship Edition akan bekerja langsung di bawah Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, sebagai Chief of Staff ONE yang baru.
Setelah 11 minggu melakukan tantangan fisik yang intens, tantangan bisnis yang berat, dan drama tinggi di ruang rapat, persaingan jatuh ke tangan dua finalis.
Mereka adalah direktur penjualan, Jessica Ramella dari Venezuela, dan mantan juara seni bela diri campuran dari Filipina, Louie Sangalang.
Baik Jessica maupun Louie telah berhasil sejauh ini memperlihatkan tekad, ketabahan sejati, dan kerja keras.
Akan tetapi, mereka melalui jalan yang berbeda untuk sampai ke titik ini.
Baca Juga: 2 Finalis Terungkap pada Episode 11 The Apprentice: ONE Championship Edition
Jessica Ramella (Instagram @iamjessicaramella)
Lahir dan besar di Venezuela, Jessica meninggalkan keluarganya dalam situasi sulit pada usia 18 tahun untuk mengukir jalannya sendiri melalui kehidupan.
Dia bepergian dari satu negara ke negara lain, mengejar impian profesionalnya di dunia korporat yang keras.
Akhirnya, Jessica mendapatkan pekerjaan sebagai direktur penjualan di sebuah perusahaan perangkat lunak internasional terkemuka di Singapura, di mana ia juga mengikuti audisi untuk The Apprentice: ONE Championship Edition.
Sepanjang gelaran The Apprentice: ONE Championship Edition, Jessica telah memamerkan akal dan keterampilan pemecahan masalah yang baik.
Setiap kali diberi tugas, dia menjalankan perannya dengan sempurna. Tanpa ragu, Jessica telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kandidat paling cakap dalam kompetisi tersebut.
Sebagai seorang eksekutif, Jessica memiliki banyak pengalaman.
Namun, dia menggambarkan aset terbesarnya juga menjadi kelemahan terbesar.
Baca Juga: Hasrat Chatri Sityodtong, ONE Championship vs UFC Bakal Fenomenal
Jessica adalah seorang perfeksionis, dan seringkali dia terlihat terlalu sempurna, yang merupakan sesuatu yang telah diwaspadai Chatri sejak awal.
Secara strategis, Jessica mengambil risiko yang diperhitungkan sangat sedikit.
Dia hanya menjadi manajer proyek untuk timnya satu kali di acara itu dan dia lebih suka membiarkan orang lain menanggung beban tekanan di kursi panas.
Hal ini menyebabkan bentrokan dengan Nazee Sajedi, yang merasa Jessica tidak cukup maju.
Keduanya sering beradu argumen dalam beberapa episode.
Jessica juga mendapatkan penghargaan sebagai satu-satunya kandidat yang tidak pernah muncul di posisi tiga terbawah dari sebuah tantangan bisnis.
Akibatnya, Chatri tidak mengenalnya sebaik kontestan yang lain.
Namun, Jessica merasa hal itu memang tidak seharusnya dilakukan terhadap dia.
Sebagai salah satu dari dua kandidat di akhir musim, Jessica hanya perlu melakukan wawancara terakhir untuk menjadi “The ONE”.
Baca Juga: Berakhir di 5 Besar, Kandidat Indonesia Tersingkir dari The Apprentice: ONE Championship Edition
Louie Sanggalang (Instagram @louie.sangalang)
Lahir di Baguio City, Filipina, Louie pernah menjadi pecandu alkohol dan remaja pemberontak yang terlibat perkelahian.
Dia menjadi seorang ayah pada usia 21 tahun.
Kemudian pada usia 23 tahun, Louie didiagnosis menderita kanker usus buntu.
Dia selamat dari cobaan itu dan diberi kesempatan hidup kedua.
Saat itulah dia menemukan seni bela diri sebagai jalan keluar.
Akhirnya, Louie menjadi seniman bela diri campuran profesional.
Dia bahkan merebut gelar juara URCC Featherweight Championship dan memegang sabuk pada selang 2003-2005.
Pada tahun 2005, Louie menjadi semifinalis di Kamao: Matira ang Matibay, acara TV realitas tinju pertama di Filipina.
Setelah karier seni bela diri profesionalnya berakhir, Louie mengalihkan perhatiannya ke bisnis.
Dia bekerja di beberapa industri, termasuk keuangan mikro, hiburan, perhotelan, kasino, outsourcing proses bisnis, dan asuransi.
Pada tahun 2018, Louie menjadi penyintas kanker Filipina pertama yang menyelesaikan North Pole Marathon.
Pada tahun yang sama, ia menyelesaikan Ironman Filipina perdana dan dipromosikan mendapatkan sabuk ungu di Brazilian jiu-jitsu oleh Profesor Fernando Salvador di bawah Asosiasi Pedro Sauer BJJ.
Di The Apprentice: ONE Championship Edition, Louie membangun reputasinya sebagai “pembunuh diam-diam”, ancaman strategis yang kuat, dan eksekutif yang cakap.
Sepanjang musim, Louie bekerja keras dan bersinar dari pinggir lapangan.
Sementara kandidat lain terlibat dalam politik perusahaan, ia dengan cermat menyusun strategi persaingannya, yang berfokus pada eksekusi yang kuat dan keputusan taktis yang cerdik.
Satu kali wawancara terakhir adalah penentu antara Louie dan kemenangan.
Baca Juga: Syarat Kandidat Menang di The Apprentice: ONE Championship Edition Menurut Jagoan Indonesia
Baik Jessica maupun Louie adalah pesaing yang tangguh, masing-masing dengan kekuatan dan kelemahannya sendiri.
Mereka berdua berhasil dan gagal dalam kompetisi ini, tetapi di atas semua itu, mereka telah menunjukkan keterampilan yang mengesankan dan membedakan diri mereka dari kandidat lainnya.
Di final, Chatri dan tamu istimewa Anthony Tan, CEO Grab, akan menempatkan Jessica dan Louie melalui wawancara yang intens untuk menemukan siapa mereka sebenarnya.
Kedua CEO akan berusaha untuk meruntuhkan tembok mereka dan mencapai inti kepribadian mereka untuk membuat keputusan akhir dan memahkotai sang pemenang sebagai “The ONE”.