Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dua pemain Dota2 asal Indonesia, yakni Xepher (Kenny Deo) dan Whitemon (Matthew Filemon), sukses menjadi pemain Indonesia pertama yang tampil di ajang bergengsi, The International (TI).
Lolosnya Xepher dan Whitemon tak lepas dari performa baik timnya, T1 E-Sports, belakangan ini.
Terlebih di daftar klasemen dunia saat ini, T1 E-Sports berada di urutan 10 besar yang membuat mereka berhak lolos mengikuti ajang TI.
Bagi yang belum tahu, role yang dimainkan oleh Xepher dan Whitemon adalah support.
Baca Juga: Petaka Akan Datangi Manny Pacquiao karena Statistik OK Errol Spence Jr
Untuk TI sendiri memang mempunyai persyaratan layaknya Liga Champions di sepak bola yang mewajibkan sebuah tim berada di urutan tertentu untuk menjadi pesertanya.
Terkhusus The International, Valve selaku perusahaan yang menaunginya mengundang 10 tim terbaik dunia untuk bisa turut berpartisipasi di ajang paling bergengsi tersebut.
Nantinya delapan tim lain akan dicari lewat kualifikasi secara terbuka yang dapat diikuti oleh tim mana pun di seluruh dunia.
Baca Juga: Patuhi Pedrosa Jadi Kunci Oliveira Menangi MotoGP Catalunya 2021
Uniknya, Valve memperbolehkan tim antah berantah atau tim amatir untuk mengikuti kualifikasi tersebut.
Pasalnya, kualifikasi tersebut dapat diakses oleh siapa pun di dalam gim Dota2 itu sendiri.
Ajang yang diadakan di Stockholm, Swedia, 5-15 Agustus 2021, itu akan memperebutkan total hadiah sebesar 40 juta dolar AS lebih.
Baca Juga: Kecewa dengan Yamaha, Franco Morbidelli Bakal Tinggalkan Petronas SRT?
Total hadiah tersebut saat ini masih menjadi yang terbesar di ajang E-Sports di dunia mengalahkan Piala Dunia Fortnite dan turnamen League of Legends (LOL).
Kepastian lolosnya T1 E-Sport sendiri didapatkan usai mereka mengalahkan tim Aster dengan skor 2-0.
Permainan agresif yang ditampilkan oleh Kuku cs. berhasil membuat tim Aster tak berkutik sama sekali.
Baca Juga: UFC 263 - Israel Adesanya Terinspirasi Kamaru Usman Soal 'Lenyapkan' Lawan
Sebetulnya pada gim kedua, tim Aster bisa saja memenangi pertandingan jika saja strategi four-protect-one mereka berjalan dengan baik.
Namun, tiga core T1 E-Sports dalam pertandingan tersebut, yakni Lifestealer oleh 23savage, mid diisi oleh Magnus yang dimainkan oleh Karl, dan offlane diisi Viper yang dimainkan oleh Kuku, berjalan sangat efektif.
Alhasil, strategi tim Aster yang bertopang kepada Medusa yang dimainkan oleh Monet tidak bisa berbuat banyak.
Baca Juga: IOC Targetkan 80 Persen Atlet dan Pelatih Sudah Divaksin Saat Olimpiade Tokyo 2020 Dimulai
Baru berjalan di menit ke-24, pertandingan sudah berakhir karena GG yang dilakukan oleh tim Aster.
Tim yang berpusat di Korea Selatan itu pun berhak bermain di TI dan membuat duo Indonesia menjadi orang pertama yang tampil di ajang tersebut.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - LeBron James Bakal Absen Bela Timnas Basket AS?