Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Program PEN Bantu Pengusaha Kuliner Ini Bertahan di Tengah Pandemi

By Nana Triana - Sabtu, 3 Juli 2021 | 22:25 WIB
Program PEN membantu para pelaku UMKM dan masyarakat menengah ke bawah untuk berhatan di masa Pandemi (Dok. Pexels/Nappy)

"Di saat seperti ini, negara hadir mengambil alih sebagian besar tanggung jawab perekonomian dengan meluncurkan berbagai stimulus ekonomi," kata Yustinus.

Lebih lanjut, Yustinus menyampaikan, pemerintah terus memperkuat stimulus ekonomi kepada pelaku UMKM dan industri, termasuk memperkuat perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah dengan menggelontorkan jaring pengaman sosial dengan beragam skema dan saluran.

Baca Juga: Agar Manfaatnya Signifikan, Serapan Anggaran PEN Harus Dipercepat

“Sektor yang masih bisa bergeliat, kami fasilitasi. Sementara itu, sektor yang terdampak berat, kita beri dukungan,” ujar Yustinus.

Sampai saat ini, Yustinus menjelaskan, sebanyak 40 Juta KK atau sekitar 120-140 juta jiwa di seluruh Indonesia sudah mendapatkan jaring pengaman sosial dengan beragam skema.

Pada penerapan program PEN, UMKM mendapatkan bantuan produktif berupa modal, subsidi bunga, sampai penundaan pembayaran kredit yang bisa didapatkan dari Kementerian Koperasi dan UKM, lembaga keuangan seperti Pegadaian, atau bank-bank BUMN.

“Sementara untuk intensif perpajakan, pelaku UMKM disarankan menghubungi Ditjen Pajak Kemenkeu. Tak hanya itu, masih banyak bantuan-bantuan lain tersebar di kementerian dan lembaga lain” tambah Yustinus.

Baca Juga: PPKM, Persib Bandung Latihan Lewat Video

Pengusaha bisa ambil sisi positif dari pandemi

Di sisi lain, perencana keuangan, Rista Zwestika, menyemangati masyarakat dan pelaku usaha untuk mengambil sisi positif di masa pandemi.

“Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk keluar dari zona nyaman karena adanya risiko yang harus dihadapi. Dengan demikian, merencanakan keuangan pribadi maupun keuangan bisnis menjadi sangat diperlukan,” jelas Rista.

Rista Menyarankan, untuk saat ini, arus keuangan harus diurutkan sesuai skala prioritas demi  memenuhi kewajiban pembayaran, belanja kebutuhan hidup, baru kemudian memenuhi  keinginan.

“Di level selanjutnya, kita perlu merencanakan keuangan ini untuk memitigasi risiko  yang akan terjadi, baik memberi perlindungan jiwa dan kesehatan kita. Dengan kondisi pandemi  sekarang ini ketika banyak dari kita kehilangan pendapatan, cobalah mengatur kembali keuangan kita,” sarannya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P