Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Aksi perusakan mural bintang timnas Inggris, Marcus Rashford, usai final EURO 2020 dibalas dengan tindakan yang manis dari para penggemar.
Marcus Rashford menjadi sasaran kemarahan penggemar usai kegagalannya mencetak gol dalam babak adu penalti pada laga final EURO 2020 antara timnas Inggris dan timnas Italia.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Wembley pada Minggu (11/7/2021) waktu setempat atau Senin dini hari WIB itu, Marcus Rashford menjadi salah satu eksekutor timnas Inggris.
Baca Juga: Final EURO 2020 - Gagal Penalti, Marcus Rashford Kena Semprot Frank Lampard
Seperti diketahui, skor 1-1 tidak berubah sampai pertandingan memasuki menit ke-120 sehingga laga berlanjut ke adu penalti.
Menjelang pertandingan berakhir, yakni menit ke-120, pelatih Inggris, Gareth Southgate, memasukkan Marcus Rashford dan Jadon Sancho untuk persiapan babak tos-tosan.
Namun, Rashford tak berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna lantaran tendangannya meleset dari gawang.
Timnas Inggris hanya berhasil menceploskan bola ke gawang timnas Italia sebanyak dua kali.
Kedua penendang The Three Lions yang berhasil menyarangkan bola ke gawang timnas Italia adalah Harry Kane dan Harry Maguire.
Adapun Rashford bersama Jadon Sancho dan Bukayo Saka gagal dalam mengeksekusi penalti.
Sementara itu, timnas Italia sukses mencetak gol via titik putih sebanyak tiga kali.
Tiga penendang timnas Italia yang sukses adalah Domenico Berardi, Leonardo Bonucci, dan Federico Bernardeschi.
Baca Juga: EURO 2020 - Masuk Menit 120, Rashford-Sancho Ambyar dalam Satu-satunya Tugas
Adapun dua penendang timnas Italia yang gagal menaklukkan kiper timnas Inggris, Jordan Pickford, adalah Andrea Belotti dan Jorginho.
Alhasil, Inggris takluk dengan skor 2-3 dari Italia dalam babak adu penalti.
Kegagalan Rashford sendiri ternyata memicu kemarahan di kalangan penggemar dengan beberapa di antara mereka meluncurkan pelecahan bernada rasisme.
Sebuah mural di Withingston, Manchester, yang menggambarkan wajah Rashford juga dirusak dengan grafiti menyusul kekalahan Inggris dari Italia.
Karya seni yang dilukis oleh seniman jalanan Akse itu dibuat bekerja sama dengan Withington Walls, sebuah proyek seni jalanan.
Mural tersebut dibuat sebagai bentuk penghormatan atas pekerjaan Rashford untuk mengatasi kelaparan anak-anak.
Ed Wellard, yang ikut mendirikan Withington Walls, mengatakan dia terbangun dengan berita bahwa mural itu telah dirusak.
"Saya keluar untuk segera memperbaiki apa yang saya bisa dan mudah-mudahan kami akan mengeluarkan artis untuk datang dan memperbaikinya," kata Wellard, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Kami berani bermimpi kemarin dan harapan kami pupus, tetapi untuk bangun ini lebih menyedihkan. Rasisme tampaknya semakin umum," ujar Wellard menambahkan.
Namun, sejumlah penggemar lain berhasil membalas dengan tindakan yang manis.
We're all behind you, @MarcusRashford.
As a player. As a person. As an inspiration to our club and our supporters. As a representation of hope that there is plenty more good than bad in the world ❤️#MUFC #ManUtd #Rashford pic.twitter.com/qPRxrKQXEz
— Manchester United (@ManUtd) July 12, 2021
Baca Juga: Malam Istimewa Rashford: Cetak Gol Ke-100, Jadi Kapten Termuda, dan Balaskan Dendam Pelatih
Ada curahan dukungan untuk Rashford di media sosial dan orang-orang juga memposting pesan positif atas grafiti yang ditutupi pada mural itu.
Pesan positifnya antara lain "role model", "wonderful human" dan "hero" yang ditulis dengan kertas bergambar hati.
Walikota Greater Manchester, Andy Burnham, menggambarkan perusakan mural sebagai tindakan tercela dan memalukan.
"Kami sangat bangga dengan Marcus Rashford dan perannya dalam membawa negara kami ke final besar pertama dalam 55 tahun," cuit Burnham, dikutip BolaSport.com dari Twitter pribadinya.