Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kegagalan meraih medali pada Olimpiade Rio 2016 telah menjadi pelajaran paling berharga dalam perjalanan karier pasangan ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Sempat berpisah jalan sekitar satu tahun usai gagal total di Rio de Janeiro, Brasil, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sepakat untuk memulai kembali kerja sama mereka di dalam lapangan pada awal tahun 2018.
Gelar juara Singapore Open 2018 menjadi penanda bahwa kekuatan Ahsan/Hendra sebagai pasangan ganda putra belum habis.
Setahun berselang, duet yang dijuluki The Daddies itu menorehkan prestasi lebih impresif lagi yakni menembus 10 babak final turnamen BWF World Tour.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Timnnas Panahan Pede Bisa Sumbang Emas
Dari 10 kesempatan menjadi finalis tersebut, Ahsan/Hendra sukses merengkuh tiga gelar juara yakni All England Open 2019, New Zealand Open 2019, dan BWF World Tour Finals.
Selain itu, Ahsan/Hendra juga mencapai babak final Kejuaraan Dunia BWF 2019 dan keluar sebagai pemenang.
Kini, Ahsan/Hendra kokoh menempati peringkat kedua dunia, di bawah pasangan junior mereka, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Mereka pun lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 dengan menyandang status unggulan kedua.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Akui Hasil Undian Mereka Cukup Berat
Predikat ini sama seperti yang didapat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada Olimpiade Rio 2016.
Namun, hal tersebut tak mampu menolong The Daddies tampil cemerlang pada pesta olahraga dunia empat tahunan.
Hanya bisa memenangi satu pertandingan penyisihan grup, Ahsan/Hendra pun tersisih dan gagal menyumbang medali untuk Indonesia.
Berkaca dari hasil pada Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra mengungkap faktor yang bakal menjadi kunci untuk mereka melangkah jauh.
"Setiap kemenangan, setiap poin akan sangat berarti. Semua lawan rata (sama kuat). Jadi, bisa saja faktor penentunya nanti hitungan poin," tutur Ahsan, dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Kami mau lebih fokus, step by step. Satu pertandingan ke pertandingan lain. Main lebih berani dan lebih yakin lagi," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Ambil Pelajaran dari Kegagalan Olimpiade Rio 2016
Seperti pada partisipasi Olimpiade sebelumnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kembali menjadi unggulan kedua dan akan memulai perjuangan dari penyisihan Grup D.
The Daddies tergabung dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan), dan Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada).
Ahsan/Hendra untuk sementara unggul 6-1 atas Chia/Soh, tetapi melawan Choi/Seo, mereka justru tertinggal 1-3.
Adapun, laga penyisihan grup pada Olimpiade Tokyo 2020 mendatang akan menjadi pertemuan pertama Ahsan/Hendra dengan Ho-Shue/Yakura.
Baca Juga: Hasil Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Dijegal Pasangan Dadakan
"Secara rekor pertemuan, kami memang kalah dari pasangan Korea Selatan, tetapi kami tidak mau melihat ke sana. Sekarang, saya rasa siapa yang siap, dia yang akan menang," tutur Hendra.
"Setiap lawan punya pola permainan sendiri, jadi cara melawannya pun berbeda," ucap Ahsan, menimpali.
"Strateginya kami diskusi dengan pelatih. Namun, belum sampai ke sana, belum memikirkan lawan Korea nanti bagaimana. Kami mau fokus dulu untuk kesiapan masing-masing," kata Ahsan menegaskan.
Baca Juga: All England Open 2021 - Siasat Daddies Hadapi Semifinalis World Tour Finals di Babak Pertama
Saat ini, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan tim bulu tangkis Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 sedang menjalani training camp di Prefektur Kumamoto, Jepang.
Mereka berlatih dengan bantuan klub bulu tangkis setempat yakni Hitachi dan Shaisunkan.
Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus mendatang.
Adapun rangkaian pertandingan bulu tangkis akan dimulai pada 24 Juli dan bakal memperebutkan medali pada 30 Juli-2 Agustus 2021.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020 - Jadi Runner-Up, Ahsan/Hendra Akui Ketangguhan Lee/Wang