Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Belajar dari Mimpi Buruk di Rio

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 19 Juli 2021 | 09:45 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada babak pertama All England Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (11/3/2020). (BADMINTON INDONESIA)

Di atas kertas peluang Ahsan/Hendra untuk lolos cukup besar jika membandingkan rekor pertemuan dan prestasi dalam beberapa waktu terakhir.

Ahsan/Hendra kalah dalam rekor pertemuan dengan Choi/Seo (1-3) tetapi unggul atas Chia/Soh (6-1).

Sementara itu, dengan Ho-Shue/Yakura, Ahsan/Hendra belum pernah bertemu sebelumnya tetapi jelas lebih diunggulkan karena faktor peringkat dan prestasi.

Meski begitu, Ahsan/Hendra enggan terlalu ambisius dengan peluang mereka pada Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Punya Kans ke 16 Besar, Anthony Ginting Tak Mau Berpikir Terlalu Jauh

Hendra menjelaskan bahwa faktor mental akan lebih menentukan dalam pertandingan di Olimpiade Tokyo ketimbang rekor pertemuan.

Hendra dan Ahsan tampaknya belajar dari kegagalan pada Olimpiade Rio 2016 ketika mereka gagal lolos grup kendati punya rekam jejak bagus atas kompetitornya.

Kala itu mereka cuma mampu berada di peringkat ketiga dengan hasil 1 kemenangan dan 2 kekalahan.

"Siapa pun yang bermain dengan berani dan mengambil risiko akan mendapat kesuksesan di sana," ujar Hendra, dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Sepekan di Kumamoto, Begini Kondisi Tim Bulu Tangkis Indonesia