Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kalau Pendiri Honda Masih Hidup, Pol Espargaro Dipecat karena Bicara Ngawur

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Rabu, 21 Juli 2021 | 09:45 WIB
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, berpose dalam sesi pemotretan untuk peluncuran tim menjelang MotoGP 2021. (HONDA RACING CORPORATION)

BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, mendapat kritik keras dari mantan petinggi Honda, Livio Suppo.

Kritik tersebut dikeluarkan Livio Suppo menyusul pernyataan Pol Espargaro yang meminta Honda untuk tidak malu mengambil status pabrikan konsesi.

Seperti diketahui, Honda masih mengalami krisis pada MotoGP 2021.

Kalimat Pol Espargaro tersebut pun datang ketika Honda mengalami salah satu seri balap tersulit mereka, yaitu MotoGP Catalunya.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Dani Pedrosa Bakal 'Comeback' pada MotoGP Styria 2021

Kala itu tidak ada satu pun pembalap Honda yang berada di posisi 10 besar dalam hasil kombinasi sesi latihan bebas.

Adapun pada sesi kualifikasi, posisi ke-12 menjadi hasil terbaik yang bisa diraih Honda melalui Pol Espargaro.

Espargaro dan rekan setimnya, Marc Marquez, pun terlihat tidak percaya diri dengan performa tunggangan mereka.

Keduanya berusaha mencuri angin alias mendapat slipstream dengan membuntuti pembalap Ducati, Jack Miller, untuk mencoba lolos dari kualifikasi 1.

Baca Juga: Tak Seperti Andrea Dovizioso, Maverick Vinales Ogah Jalani Cuti Panjang

Frustrasi karena tak kunjung tampil kompetitif, Espargaro secara tiba-tiba mengeluarkan ide agar Honda mengambil pabrikan konsesi.

"Saya tidak malu, dan saya pikir Honda juga tidak perlu malu," kata pembalap yang pernah merasakan manfaat status konsesi bersama KTM, dilansir dari AS.

"Kita berada di ajang balap motor elite dan semuanya menginvestasikan banyak uang."

HONDA RACING CORPORATION
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, saat tampil pada balapan MotoGP Portugal di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, 18 April 2021.

Baca Juga: Marc Marquez Bakal Garang Lagi, Fabio Quartararo Jangan Senang Dulu

"Kemudian ada satu hal lain: tak ada artinya seberapa banyak uang yang Anda miliki atau investasikan jika tidak mendapat hasil lebih baik."

"Jadi saya tidak akan malu untuk mengambil status konsesi, dan, jika harus jujur, saat ini kami memerlukannya karena kami tidak memiliki pengujian yang banyak."

Regulasi pabrikan konsesi diterapkan di MotoGP sejak 2014 demi memangkas gap antara pabrikan kuat dengan pabrikan baru dan pabrikan yang lebih lemah.

Pabrikan konsesi diperkenankan mengembangkan mesin selama kejuaraan berjalan serta melakukan tes kapan pun dan di sirkuit mana pun.

Baca Juga: Max Verstappen Anggap Lewis Hamilton 'Tidak Sopan dan Tidak Sportif'

Turun kasta untuk mengambil status konsesi bukan keputusan yang mudah bagi Honda.

Sebagai informasi, Honda hanya akan mendapatkan status konsesi andaikan gagal mencetak hasil podium selama satu musim.

Label Honda sebagai pabrikan elite pun dipertaruhkan karena mereka menjadi 1 dari 2 pabrikan di MotoGP yang tidak pernah memiliki status konsesi.

Bicara soal harga diri, kalimat Espargaro tersebut mengundang kritik dari Livio Suppo, mantan Direktur Komunikasi dan Marketing Honda Racing Corporation (HRC).

Baca Juga: 'Sebagian Pihak Berharap Valentino Rossi Sebenarnya Orang Berengsek'

"Saya pikir itu berlebihan," kata Suppo, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.

"Pendiri Honda, Soichiro Honda, akan memecatnya karena pernyataan tersebut, tetapi itu sungguh menggambarkan situasi mereka sekarang," imbuhnya.

Suppo lantas membandingkan situasi yang dihadapi Honda sekarang dengan ketika dia masih menjabat.

Suppo melihat Honda membuat keputusan keliru ketika terlalu memprioritaskan Marc Marquez dalam pengembangan motor mereka.

Baca Juga: Perjuangan Marc Marquez Kembali ke Level Terbaiknya Belum Selesai

"Tugas kami dahulu adalah mendapatkan hasil bagus. Kami melakukannya dengan baik bersama Casey Stoner, Marc Marquez, dan motornya," tutur Suppo.

"Kami juga memiliki Dani Pedrosa yang juga cepat. Cal Crutchlow yang memenangkan beberapa balapan."

Suppo pernah menghadapi situasi serupa ketika masih menangani Ducati.

Selama beberapa musim motor Desmosedici GP hanya bisa dijinakkan oleh Stoner yang punya reputasi apik dalam beradaptasi dengan motor.

Baca Juga: Bos Ducati Ungkap Satu-satunya Pembalap yang Bisa Asapi Marc Marquez

"Saya dahulu berada dalam situasi yang mirip," ujar Suppo.

"Saya tahu ketika pengembangan berhenti berjalan ke arah yang tepat, bahkan seorang pembalap juara akan menghadapi masalah," sambungnya.

Honda sendiri tidak akan menjadi pabrikan konsesi pada musim depan setelah Marc Marquez mempersembahkan kemenangan pada balapan MotoGP Jerman.

Periode sulit yang dilalui Honda dalam dua musim terakhir pun ternyata dalam selebrasi penuh haru antara Marquez dengan personel pabrikan asal Jepang itu.

Baca Juga: Kemenangan Marc Marquez Telah Selamatkan Muka Honda di MotoGP

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P