Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain legendaris milik Persija Jakarta, Ismed Sofyan, mempunyai momen yang paling diingatnya selama berbaju Macan Kemayoran.
Berkarier hampir 20 tahun bersama Persija Jakarta, momen yang paling tidak bisa dilupakannya adalah kala timnya terpuruk.
Uniknya, momen tersebut sekaligus menjadi yang terindah menurut Ismed Sofyan.
Terjadi pada musim 2013, kala itu Persija Jakarta harus banting tulang untuk bisa keluar dari zona degradasi.
Baca Juga: Pelatih Anyar Persija Ungkap Keinginannya Belajar Bahasa Indonesia
“Buat saya, musim 2013 adalah momen terendah selama di Persija,” ujar Ismed seperti dikutip Bolasport.com dari laman resmi klub, Senin (26/7/2021).
Jika biasanya Persija Jakarta selalu berada di papan atas, berbeda saat musim itu.
Semua pemain berjibaku agar tidak membuat Persija Jakarta terlempar ke divisi bawah.
Baca Juga: Selain Bek Kanan, Pemain Muda Arema FC Akui Bisa Bermain Sebagai Gelandang
Untuk itu, momen usaha keras itulah yang paling tidak bisa dilupakan oleh Ismed Sofyan.
“Persija biasanya langganan papan atas, tapi musim itu terpuruk. Itu momen paling sulit buat saya,” ungkap Ismed.
Akibat dari terpuruknya Persija Jakarta, banyak yang menggoda Ismed Sofyan untuk berpaling.
Namun karena tekad kuat untuk mengangkat posisi Persija Jakarta kembali ke papan atas membuat Ismed Sofyan menolak semua tawaran mentah-mentah.
Baca Juga: Ramai Tagar #KamiSiapMain, Begini Penjelasan Kapten Persib Bandung
Pasalnya dirinya sudah terlalu nyaman berada di Persija Jakarta sehingga membuatnya memilih bertahan bagaimana pun keadaannya.
“Saya ingin membantu tim keluar dari situasi sulit."
“Rasa cinta setiap orang kan berbeda. Kalau memikirkan materi, peluang (pindah) terbuka lebar karena banyak tawaran dengan nominal cukup besar. Tapi soal kenyamanan, tidak semua klub memilikinya," pungkasnya.
Baca Juga: Sambut HUT Kota Kediri, Pemain Persik Mengaku Betah Usai Menetap Selama Tiga Tahun